Tingginya Kasus Pelecehan Seksual hingga KDRT di Bontang, Sudah 36 Kasus Sejak Januari
KLIKKALTIM.COM - Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD-PPA) Bontang menangani 36 kasus sejak Januari 2023. Angka itu terbilang tinggi karena penanganan dilakukan secara khusus. Mulai dari kasus pelecehan seksual hingga kekerasan terhadap anak.
Dari total angka kasus, kekerasan anak sebanyak 19 kasus, dan 17 kasus lainnya merupakan perempuan.
PLT Kepala UPTD PPA Sukmawati mengatakan, semua kasus saat ini sedang ditangani. Jenis penanganannya mulai dari pemulihan psikologi, hingga pendampingan hukum.
Baca juga: BKPSDM Telusuri Kasus Dugaan Oknum Honorer Bontang yang Lakukan Pelecehan Seksual
Tercatat ada 4 kasus yang masih dalam proses hukum. Baik itu dari kekerasan terhadap anak, hingga terhadap perempuan.
"Iya terbilang tinggi kalau di awal tahun. Memang jenis pelaporannya ada yang pelecehan seksual, KDRT, dan kekerasan anak," kata Sukmawati.
Dirinya terus melakukan program pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak. Bagi para masyarakat sangat penting untuk menghindari bahkan menjauhi tindakan tersebut.
Baca juga: Oknum Honorer Bontang Dilaporkan, Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Anak Tiri
Karena konsekuensi yang diterima oleh korban sangat berpengaruh terhadap perkembangan masa depannya. Seharusnya orang tua menjadi pelindung bagi anak, bukan justru menjadikan anak sebagai korban. Baik itu kekerasan seksual atau kekerasan secara fisik.
"Kita selalu berikan pemahaman sejak dini. Mulai bangku sekolah hingga sebelum melakukan pernikahan," sambungnya.
Di UPTD PPA juga menyiapkan pendampingan berupa psikologi. Untuk mereka yang merasa terancam di kediamannya bisa tinggal di safe house yang dimiliki.
"Kita siapkan safe house untuk korban yang merasa terancam dan rentan," pungkasnya.
Baca juga: Gadis Umur 15 Tahun Digilir 3 Remaja di Tugu Khatulistiwa Poros Bontang
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: