•   07 May 2024 -

Di Akhir Jabatan, Ada Warga Samarinda Minta Kenang-kenangan ke Syaharie Jaang Diangkat Jadi Honor

Kaltim - Redaksi
16 Februari 2021
Di Akhir Jabatan, Ada Warga Samarinda Minta Kenang-kenangan ke Syaharie Jaang Diangkat Jadi Honor Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang/kliksamarinda

KLIKKALTIM.COM - Wali Kota Samarinda, Syaharie Jaang, menyampaikan bahwa ada warga yang meminta kenang-kenangan di penghujung jabatan. Namun, kenang-kenangan ini berkaitan dengan permintaan untuk menjadi pegawai honor.

“Karena jujur di akhir jabatan saya ini aja masih ada yang datang minta kenang-kenangan dari Walikota sebelum pensiun supaya diangkat anaknya jadi pegawai honor di Pemkot,” ujar Syaharie Jaang saat menyerahkan SK Pengangakatan PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja) tahun 2019 untuk jabatan guru dan tenaga penyuluh pertanian di aula Rumah Jabatan Walikota Samarinda, Jalan S Parman, Senin 15 Februari 2021.

Menurut Syaharie Jaang, dirinya tidak bisa memenuhi permintaan terebut. Pasalnya, ada aturan yang melarang untuk melakukan hal itu.

“Jadi setiap ada yang datang minta untuk jadi pegawai honor, saya akan menjawab tidak bisa,” ujar Syaharie Jaang.

Di hadapan 155 Pegawai yang lulus menerima SK PPPK dengan mengisi 87 formasi, Wali Kota Syaharie Jaang mengaku bersyukur di sisa jabatannya masih berkesempatan menyerahkan SK Pengangkatan untuk para guru dan penyuluh pertanian ini.

Para pegawai ini sebelumnya merupakan pegawai tidak tetap harian dan bulanan yang telah mengabdi sebagai guru dan penyuluh pertanian hingga belasan tahun.

Syaharie Jaang berpesan kepada pegawai yang menerima pengangkatan agar bersyukur. Pengangkatan ini merupakan anugerah karena tidak semua pegawai honor lainnya bisa berkesempatan untuk diangkat menjadi PPPK.

Syaharie Jaang menitipkan harapan bahwa dengan SK yang telah diterima tadi setidaknya bisa menjadi motivasi dan semangat kerja, serta paling penting bertanggung jawab dalam peran menjalankan tugasnya sebagai guru maupun penyuluh pertanian.

“Memang bedanya PPPK ini tidak terima uang pensiun, tapi kita tidak tahu seiring waktu berjalan bisa saja ada kebijakan Pemerintah yang berubah lagi untuk arah kebaikan,” jar Syaharie Jaang. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR