•   09 May 2024 -

Bontang Banjir Besar, Dewan Singgung Rombongan Wali Kota ke Luar Daerah 

Kaltim - M Rifki
25 Januari 2022
Bontang Banjir Besar, Dewan Singgung Rombongan Wali Kota ke Luar Daerah  Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris.

KLIKKALTIM.COM - Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris menilai kunjungan kerja rombongan kepala daerah  ke Banyuwangi dan Surabaya untuk belajar program rantang kasih sebagai pemborosan. 

Agus mengatakan, harusnya kunjungan ke dua daerah itu cukup diwakili Kepala Bidang di dinas terkait. Apalagi studi banding ke sana membahas masalah teknis. 

Alih-alih meninggalkan daerah, Wali Kota seharusnya tetap siaga di dalam kota, apalagi saat banjir besar seperti sekarang. 

"Kondisi keuangan sedang sulit. Namun, padatnya jadwal Wali Kota keluar daerah yang hanya untuk belajar. Kenapa tidak dilimpahkan ke Kabid di OPD saja," kata Agus Haris kepada Klikkaltim.com, Rabu (26/1/2022). 

Baca Juga: Banjir Rendam Pemukiman Warga Bontang Selama 18 Jam, Terbesar di Awal Tahun

Figur kepala daerah, kata Agus, sangat vital karena pemangku kebijakan penting dan strategis. Saat terjadi banjir, ia harusnya turun ke lapangan bersama jajarannya untuk meninjau warga terdampak sekaligus memastikan pasokan makanan cukup. 

Baca Juga: Banjir Bontang Meluas, 4 Kelurahan Terdampak

Di samping itu, ia menyoal kinerja kepala daerah yang baru mendalami teknis penyaluran Program Rantang Kasih. Padahal, program tersebut sudah jelas tertera dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). 

"Program sudah tertuang dalam RPJMD kenapa lagi harus dipelajari. Harusnya bentuk kerjanya rantang kasih sudah dituangkan dan siap baik regulasinya serta penganggarannya," ucapnya. 

Dihubungi terpisah, Dikonfirmasi terpisah Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-PM) Bahtiar Mabe yang ikut dalam rombongan, mengatakan, kunjungan ini bersifat penting. 
Sebab, rancangan yang tertuang dalam RPJMD Wali Kota dan Wakil Wali Kota dinilai masih bersifat global. 

Baca Juga: Andi Faiz Heran Program Rantang Kasih Sudah Dianggarkan, Tapi Baru Dipelajari

Dengan begitu, proses secara teknis perlu dipelajari tentang mekanisme penyaluran rantang kasih agar seluruh sektor diberdayakan. 

"Iyah, kalau di Surabaya dan Banyuwangi menggunakan metode swakelola dan belanja langsung. Apalagi program ini baru di Bontang," kata Bahtiar Mabe. 

Lebih lanjut, arahan Wali Kota Bontang, jika program tersebut juga mampu menyasar pemberdayaan pelaku usaha kuliner. Misalnya, dari segi penyaluran. Idealnya alokasi program tersebut menggunakan swakelola dan belanja langsung pengadaan. 

Baca Juga: Rombongan Wali Kota Dinas ke Banyuwangi & Surabaya, Belajar Program Rantang Kasih

Kemudian, program tersebut juga akan bermanfaat bagi pelaku usaha lokal. Misalnya, kelompok katering. 

"Jadi, tidak hanya segelintir orang saja yang merasakan. Azaz kebermanfaatan yang harus ditetapkan mana yang ideal," ungkapnya. 

Artinya, kunjungan itu bersifat penting. Agar dikemudian hari tidak menjadi persoalan yang baru. 

"Jadi tidak lari kosong. Semua di bahas makanya melibatkan, Bapelitbang, Dinkes, UKP-BJ, Dinsos-PM, dan Bagian Hukum," pungkasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR