Kearifan Lokal Kaltim Bisa Jadi Potensi Wisata, Ini Kata Anggota DPRD
28 Desember 2019
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub
KLIKKALTIM.com - Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mesti menjadi alat yang menguntungkan bagi masyarakat. Potensi itu datang dari kebudayaan peradaban masyarakat lokal yang memiliki keunikan dan ciri khas.
Kaltim memiliki potensi kearifan lokal yang besar untuk pariwisata dengan konsep Ekowisata. Namun destinasi wisata tersebut belum tergarap dengan baik lantaran belum sepenuhnya tersentuh Pemerintah Daerah (Pemda).
Padahal bila diolah dengan baik, potensi wisata kearifan lokal itu bernilai ekonomi tinggi. Padanan konsep ekotourism dan kulturtourism disebutnya dalam jangka menengah bisa memberikan pemasukan tetap bagi para pelaku usaha wisata tersebut dan jangka panjang, bisa memberikan kas bagi daerah.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub menyebut, potensi itu datang dari masyarakat suku Dayak yang hidup di dalam hutan dengan menjaga ekosistem dengan tidak mengambil manfaat hutan secara berlebihan.
"Kearifan lokal Kaltim itukan cantik sekali, sesuai dengan kultur kita di Kaltim," ujarnya, (28/12/2019).
Bila dibandingkan wisata buatan atau wisata seperti di Yogyakarta. Yogyakarta itu tidak memiliki musim tren kedatangan turis. Dalam setahun Rusman sapaannya menyebut Provinsi Yogyakarta kedatangan pengunjung 500 ribu orang dalam setahun. Hal itu lantaran Yogyakarta kota pelajar dengan beragam kampus menyebar di dua Kabupaten Sleman dan Bantul.
Sementara Kaltim di Kota besarnya Samarinda, Balikpapan dan Bontang adalah Kota Jasa dan perdagangan. Lantaran menjadi Kota pelajar, Yogyakarta berkembang sebagai kota yang sibuk dengan aktifitas 24 jam dengan ramainya wisata kuliner ditandai dengan ramainya warung atau cafe yang ramai dikunjungi mahasiswa.
"Saya pernah bilang kepada ibu Sri (Kadisparbud Kaltim, red) konsep pendidikan Kaltim mau kemana," ulas Anggota Dewan fraksi PPP itu.
Sementara itu untuk Kaltim memiliki Sungai Mahakam yang geliatnya melalui wisata susur Mahakam menjadi ikon wisata dari beragam pilihan wisata di Kota Tepian (sebutan Kota Samarinda,red)
Seharusnya Pemerintah bisa konsen di segmen ekowisata dengan membenahi Sungai Mahakam dari sampah plastik dan gulma sungai.
Dibandingkan sekedar festival Mahakam kata Rusman yang saat ini sudah terbilang monoton lantaran tak ada hal yang baru disuguhkan."Saya bukannya tidak menghargai Festival Mahakam itu, tapi coba lihat dari tahun ke tahun, sama saja pertunjukannya dari tahun ke tahun," bebernya. (Adv)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
BERITA TERKAIT
TINGGALKAN KOMENTAR