Wawali Agus Haris Segera Evaluasi Perumda AUJ; Sumbangsih Minim, Malah Jadi Beban

BONTANG - Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris geleng-geleng melihat kinerjaPerumda AUJ yang belum optimal menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Perumda AUJ hingga hari ini kontribusi ke daerah masih minus. Padahal sejumlah anak usaha telah dibentuk, alih-alih menyumbang pendapatan justru menjadi beban bagi daerah.
Total saat ini sudah 7 anak usaha yang telah dibentuk. Mereka diberikan fasilitas berupa otoritas pengelolaan pelabuhan, aset kapal hingga parkiran di beberapa titik. Namun, sumbangsih yang diberikan kecil.
Pria yang akrab disapa AH ini menilai, potensi pendapatan daerah dari Perumda AUJ harusnya bisa meningkat. Apalagi Bontang merupakan kota industri, seharusnya peluang inilah yang dimanfaatkan oleh Perumda AUJ dan anak usahanya.
Seharusnya, insting bisnis mereka menyasar ke beberapa wilayah industri agar jelas target dan pasar yang diharapkan. "Minim ide bisnis mereka ini. Wacana aja terus," ungkapnya.
Saat ini saja PAD Bontang hanya berkisar diangka Rp384 miliar di tahun berjalan 2025. Sumbangsih dari nilai tersebut masih didominasi oleh Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Malahan, kontribusi dari BUMD masih di bawah 2 persen.
"Saya akan evaluasi. Ini sudah sangat perlu ada gebrakan. Bontang ini Kota Industri harusnya BUMDnya juga bisa besar," ucap Agus Haris.
Rp 80 Miliar Menguap
Tercatat sejak 2002 lalu Pemkot Bontang Untuk Perumda-AUJ senilai Rp80 miliar. 23 tahun berjalan rupanya tidak semua anak perusahaan Perumda AUJ sehat.
Tercatat saja dari 7 anak usaha. Hanya 2 yang berjalan yaitu PT Laut Bontang Bersinar dan Bank Bontang.
Sementara sisanya seperti PT Jasa Amanah Bontang, PT Bontang Berkah Jaya, PT Bontang Karya Utamindo, dan PT Bontang Transport masih dirundung persoalan.
"Harus ada penyelamatan. Kalau tidak PAD Bontang akannterus merosot," sambungnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: