•   17 May 2024 -

Vakum 3 Tahun, Pawai Ogoh-Ogoh kembali Digelar di Bontang

Bontang - M Rifki
12 Maret 2023
Vakum 3 Tahun, Pawai Ogoh-Ogoh kembali Digelar di Bontang Patung ogoh-ogoh yang diarak keliling Kota Bontang/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Pawai Ogoh-Ogoh kembali dirayakan secara terbuka Minggu (12/3/2023) pagi. Pelaksanan ini juga rangkaian menyambut Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1945.

Ketua Persatuan Hindu Dharma Indonesia Kota Bontang dr I Wayan Santika mengatakan, pelaksanaan pawai Ogoh-Ogoh ini kembali dilangsungkan setelah 3 tahun absen karena pandemi Covid-19.

Pawai Ogoh-Ogoh ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat.

Kekuatan itu turut memperlihatkan kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup, khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran.

Baca JugaPawai Ogoh-ogoh Sambut Perayaan Nyepi Kota Taman

Kedua kekuatan ini dapat digunakan untuk menghancurkan atau membuat dunia bertambah indah. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan seisi dunia.

Ogoh-ogoh sebetulnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Sejak tahun 80-an, umat Hindu mengusung ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa dengan membawa obor atau yang disebut acara ngerupuk.

"Pelaksanaan ini juga baru kembali digelar. Melambangkan keharmonisan antar suku dan budaya di Kota Bontang. Ini akan terus berlangsung di tahun yang akan datang," kata I Wayan, Minggu (12/3/2033).

Selanjutnya, perayaan ini turut melibatkan beberapa paguyuban di Kota Bontang. Hal itu turut melambangkan persatuan dan ikatan erat toleransi antar umat beragama.

Selain itu, Pawai Ogoh-Ogoh ini juga mengangkat eksistensi paguyuban lainnya. Dengan menampilkan parade kebudayaan masing-masing daerah di tanah rantau sekaligus menjadi pemersatu etnis yang juga menunjang sektor pariwisata kota Bontang.

"Peran aktif dalam umat Hindu untuk menjaga keamanan dan ketentraman Kota Bontang. Perayaan hari raya nyepi Tahun Baru Saka 1945," sambungnya.

Dikesempatan yang sama, Wali Kota Bontang Basri Rase bersyukur, perayaan ini bisa kembali digelar. Tahun depan bisa kembali dibuat dengan meriah.

Kata Basri, gelaran budaya ini menandakan Kota Bontang sangat toleransi. Selaras juga dengan menjadikan Kota Bontang sebagai tujuan pariwisata.

"Dengan konsistensi yang sudah berlangsung setiap tahun. Mudah-mudahan kegiatan ini terus menjadi bagian dari kegiatan Bontang," ucap Basri.




TINGGALKAN KOMENTAR