•   29 March 2024 -

Petugas Lapas Dapati 14 Ponsel dari Kamar Sel Napi, Rutin Gelar Razia Mingguan

Bontang - Asriani
01 November 2020
Petugas Lapas Dapati 14 Ponsel dari Kamar Sel Napi, Rutin Gelar Razia Mingguan Kondisi Lapas Kelas II A Bontang rutin menggelar operasi razia untuk mengantisipasi peredaran barang terlarang di dalam lembaga.

KLIKKALTIM.COM - Keberadaan ponsel di dalam Lapas Bontang dibenarkan pihak Lapas Kelas II A Bontang. 

Kepala Kesatuan Pengamanan Lembaga Pemasyarakan (Lapas) Kelas IIA Bontang Puang Dirham membenarkan, pernah mendapati ponsel dari kamar sel napi.   

Sejak tugas 9 bulan terakhir, ia sudah menemukan barang sitaan sebanyak 14 ponsel.

Barang terlarang itu didapati petugas melalui operasi razia yang rutin dilakukan. Selain mendapati ponsel petugas juga mendapati gunting, obeng serta potongan besi hingga sikat gigi yang dimodifikasi. 

Razia rutin digelar satu atau dua kali dalam seminggu. Sementara untuk razia insidental dilakukan jika ada hal yang dicurigai. 

Seperti halnya ada informasi atau kejadian tertentu. "Razia insidental dilakukan jika dianggap perlu,"ujarnya.

Razia dilakukan dengan tujuan mencari informasi sebagai langkah pencegahan barang-barang terlarang di dalam kamar tahanan.

Sementara hukuman para Narapidana yang ditemukan membawa barang terlarang, akan dihukum sesuai aturan SOP Lapas. 

Proses dilaksanakan sesuai pelanggaran yang dilakukan. Guna menghasilkan keputusan hukuman disiplin.

"Hukuman disiplin ringan, sedang, dan berat kami lakukan berdasarkan aturan yang sudah ditetapkan,"tutur Puang Dirham, saat ditemui di kantor Lapas.

Puang juga menambahkan, terkait bisnis ponsel di Lapas yang dilakukan oknum petugas, sampai saat ini tidak ada. 

Kalau pun ada yang kedapatan, Pihak Lapas akan menindaklanjuti. "Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada, dan apabila ada pasti akan kami tindaklanjuti," imbuhnya.

Ia juga menambahkan, orientasi Lapas bukan lagi pemenjaraan melainkan pembinaan. Saat ini sistem pembinaan dilakukan dalam pembinaan kepribadian dan kemandirian.

Dan untuk pembinaan kemandirian dengan pembekalan berupa bakat dan keahlian. Agar ke depannya mampu membangun masyarakat bukan menjadi penghambat pembangunan.




TINGGALKAN KOMENTAR