Pengusaha di Kawasan Niaga Ahmad Yani Merugi karena Banjir
KLIKKALTIM.COM - Bencana banjir Bontang menyebabkan kerugian materil bagi sejumlah pengusaha di kawasan pusat pertokoan di Bontang.
Pengusaha Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Api-Api, lokasi strategis kawasan pertokoan, mengaku merugi akibat banjir yang terjadi, Senin - Selasa (8-9/11/2021) kemarin.
Banjir yang terjadi kemarin memaksa pemilik usaha menutup gerai mereka. Rusmiarti, misalnya, pemilik Toko Al Hidayah di Jalan Ahmad Yani, mengaku harus menutup tempat usahanya selama 8 jam akibat banjir.
Klik Juga : 5 Ribu Warga Bontang Terdampak Banjir
Omzet toko alat tulis ini berkurang. Imbas banjir, pelanggan tak ada berbelanja di tokonya. "Tutup pagi hingga siang, yah omzet berkurang sekitar Rp 1-3 juta lah," ungkapnya saat dikonfirmasi, Kamis (11/11/2021).
Pada hari-hari normal, pembeli datang silih bergantian. Selama ini, banjir menjadi momok bagi dirinya karena pembeli tak datang berbelanja.
"Kita berharap ada solusi yang diberikan untuk mengatasi keluhan kami yang bergelut di dunia usaha yang lokasinya menjadi tempat titik genangan air," sambungnya.
Selain Rusmiarti, pemilik Toko Keluarga Rahmat, juga mengeluhkan banjir ini. Pemilik toko, Kholid mengatakan, tetap membuka tempat usahanya meski dalam keadaan banjir.
Klik Juga : Astuti Minta Anggaran Master Plan Banjir Masuk Belanja Prioritas Pemkot
Selama buka pemilik hanya meminta karyawannya untuk mengantisipasi tingginya air dengan menyelamatkan barang yang ada di gudang tidak terkena banjir.
"Tetap kerja, resiko yang dihadapi yah sepi pengunjung dan karyawan diminta waspada kalau air semakin tinggi," tuturnya.
Secara materil, Kholid membenarkan omzet hariannya turun. Pun begitu, ia enggan merincikan nominal yang dimaksud.
"Yah ada lah pasti mas cuman kita hanya bisa bersabar saja karena memang rezeki sudah ada yang mengatur," kata Kholid.
Klik Juga : Pastikan Master Plan Banjir Dikerjakan Tahun 2022, Basri Minta Dukungan Masyarakat
Masih di kawasan Ahmad Yani, Apotik Kimia Farma juga mengaku selama banjir hanya 2 saja pembeli yang berbelanja.
Karyawan Apotik Kimia Farma Nurhairani mengatakan, pembeli yang datang sejak pagi hingga petang hanya 2 orang saja.
Satu pelayanan membeli obat dengan resep dan satu pasien yang ingin berobat. Dua pelanggan itu saat debit air yang cukup tinggi.
"Ada dua saja itu kemarin dari pukul 10.00 hingga 15.00 Wita," kata Nurhairani.
Perniagaan di Apotik mulai berjalan normal selepas banjir mulai surut. Praktek dokter dan pelayanan pembelian obat juga berjalan dengan normal.
"Dampaknya saat penutupan jalan saja selebihnya tidak ada," ungkapnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: