Pemkot Minta Proyek Pipanisasi Air dari Kolam Tambang Dibiayai Perusahaan

KLIKKALTIM.com -- Pemkot Bontang sepakat memanfaatkan air baku dari kolam bekas tambang milik PT Indominco Mandiri. Bahkan pemerintah telah membentuk Tim Percepatan Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Daerah.
Tim yang dibentuk ini berdasarkan Surat Keputusan Wali Kota Bontang. Yang diteken April kemarin.
Ketua tim dipercayakan ke Zulkifli. Yang saat ini menjabat sebagai Asisten bidang Perekonomian dan Pembangunan di Sekretariat Daerah.
Pun pernah memimpin Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kota Bontang.
Klik Juga : Ancaman Krisis Air Bontang & Harapan dari Kolam Tambang
Kepada wartawan, Zulkifli mengatakan, tim yang baru dibentuk belum merumuskan agenda kerja lebih jauh.
Saat ini, kata dia, tim masih mengumpulkan dasar hukum untuk memuluskan proyek ini. "Yah sifatnya masih merumuskan aturan, seperti perizinan apa saja yang diperlukan," kata Zulkifli kepada klik bontang, Senin (7/6/2021).
Tim ini juga, kata Zulkifli, berkoordinasi dengan Sistem Penyediaan Minum (Spam) Regional Provinsi Kalimantan Timur. Mereka bertugas menyusun dokumen perencanaan proyek pemanfaatan air baku untuk Bontang.
"Kalau soal anggaran kita belum tahu, karena perencanaan di provinsi,"katanya.
Lebih lanjut, proyek ini digadang-gadang bakal butuh anggaran besar. Sebab, dibutuhkan pipanisasi puluhan kilometer.
Air dari kolam tambang (void) harus dialirkan menuju Water Treatment Plant (WTP) lebih dulu.
Dari WTP kemudian diteruskan ke pipa induk Perumda Tirta Taman.
Pembiayaan proyek pipanisasi itu diharapkan bersumber dari PT Indominco Mandiri dan APBD Provinsi Kaltim.
Perusahaan bisa menyalurkan dana itu melalui program tanggungjawab sosial mereka. Membiayai pengerjaan pipa dari kolam void menuju ke Water Treatment Plant (WTP).
Kemudian, dari WTP menuju pipa induk Perumda Tirta Taman dibiayai oleh Pemprov Kaltim.
"Yah kita melihat seperti di waduk Marangkayu sana, pembiayaannya dari provinsi. Kita hanya mengurusi setelah (air) masuk di Bontang," ungkapnya.
Selain itu, tim percepatan juga bakal berkoordinasi dengan Pemkab Kutai Timur. Konsesi tambang berada di wilayah mereka. Koordinasi lintas pemerintah diperlukan untuk suksesi program ini.
"Yang jelas kita (Bontang-Provinsi) akan mendorong supaya bisa terwujud, jadi bukan hanya Bontang saja tapi Kutim juga bisa menikmati," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: