•   05 May 2024 -

Padahal Habiskan Rp 62 Miliar, Angka Stunting di Bontang Malah Meningkat

Bontang - Redaksi
18 Januari 2023
Padahal Habiskan Rp 62 Miliar, Angka Stunting di Bontang Malah Meningkat Ilustrasi gizi buruk.

KLIKKALTIM.COM - Pemerintah telah menganggarkan Rp 62 miliar untuk membiayai program penanganan stunting di Kota Bontang di tahun lalu. 

Alih-alih turun justru presentase angka stunting meningkat dari 19 persen menjadi 22 persen di tahun 2022. 

Dana itu disebar ke-8 organisasi perangkat daerah. Tiga dinas menerima proporsi anggaran lebih besar. Dinas Kesehatan memperoleh kuota anggaran paling gemuk sekitar Rp 54 miliar. 

Disusul Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) senilai Rp 3,5 miliar. Kemudian, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (DP2KB) mendapat Rp 2,2 miliar. 

Di Dinkes, alokasi anggaran penanganan stunting disebar ke berbagai mata anggaran, seperti imunisasi, pelayanan kesehatan ibu dan anak. Sedangkan anggaran khusus perbaikan gizi hanya Rp 400 juta. 

"Itu anggarannya akumulasi, karena semuanya saling berkaitan," ujar Kepala Dinkes dr Toetoek Pribadi seusai rapat kerja evaluasi bersama Wakil Wali Kota, Selasa (17/1/2023). 

Baca juga : Jumlah Anak Kurang Gizi Bontang Meningkat; Kota Kaya Tapi Stunting Tinggi

Alokasi anggaran dari APBD itu juga akan dibantu perusahaan. Wawali Najirah berencana meminta dukungan dana dari perusahaan untuk membiayai program penanggulangan stunting di Bontang. 

Najirah juga meminta agar dana stimulan RT bisa digunakan untuk pemberian makanan tambahan ke keluarga risiko stunting.

Dari hasil pemaparan, angka stunting tinggi karena rendahnya kesadaran ibu untuk datang le Posyandu. Untuk itu, setiap lurah diminta berinovasi agar mampu menarik warganya datang ke posyandu.




TINGGALKAN KOMENTAR