•   25 April 2024 -

Nelangsa Sekolah MAN Bontang, Langganan Direndam Banjir Rob & Tiap Tahun Ganti Perabotan Rusak

Bontang - Asriani
25 November 2020
Nelangsa Sekolah MAN Bontang, Langganan Direndam Banjir Rob & Tiap Tahun Ganti Perabotan Rusak MAN Bontang di Jalan Kapten Piere Tendean, Kelurahan Bontang Kuala, Bontang Utara

KLIKKALTIM.COM – Banjir rob di Sekolah Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Bontang sudah menahun. Imbas kerugiannya pun tak terhitung lagi. Upaya yang dilakukan sekolah sudah berkali-kali menimbun tak membuahkan hasil.

Makin tinggi timbunan, kian tinggi pula air yang merendam. Sampai sekarang.

Humas MAN, Lena Roza mengatakan, banjir rob yang melanda di kawasan sekolah sudah ada sejak ia berada di sekolah MAN. Namun tidak separah seperti tahun sebelumnya.

Seiring berjalannya waktu, semakin banyaknya bangunan debit air yang masuk ke permukiman sekolah semakin naik.

"Banjir sudah dari dulu, banjir muncul tidak hanya dari permukaan namun juga dari resapan bawah dan mungkin bagian dari banjir rob juga," jawabnya saat dijumpai di ruang kantor.

Ia menyampaikan, banjir rob akhir-akhir ini memang semakin naik, dan pihaknya juga sudah meninggikan ruangan-ruangan yang terdampak banjir.

Namun beberapa ruangan yang sudah ditinggikan, debit air kian semakin tinggi. Dan akhirnya kembali masuk lagi ke dalam ruangan. "Kami sudah sering renovasi," ujarnya.

kondisi salah satu koridor di MAN Bontang saat terendam air

Sementara ini, yang menjadi kekhwatiran masuknya air di ruangan lab komputer. Pasalnya ruangan tersebut acap kali terendam air. Ancamannya bisa merusak komputer.

Keterbatasan biaya sementara waktu hanya dilakukan penambahan pembatas semen dipintu untuk pencegahan masuknya air ke dalam ruangan.

Sebanyak delapan ruangan yang sering kemasukan air, saat banjir rob, diantaranya satu ruangan lab komputer, lima ruang kelas, dan dua ruang kantor.

Sebelumnya, ketika air masuk ke dalam ruangan akan mengganggu kegiatan belajar mengajar di sekolah. Sebelum melakukan kegiatan belajar,  murid harus membersihkan ruangan terlebih dahulu.

Imbas dari banjir pun merusak fasilitas-fasilitas di dalam ruangan, seperti lemari. Air membuat lemari lapuk dan rusak. "Saat ini sudah renovasi  semua dan tiap tahun pengadaan" tuturnya.

Perabotan sekolah harus diganti secara berkala akibat rutin terendam air

Sementara itu, ruangan yang terdampak tidak memungkinkan dan sulit untuk renovasi bangunan tiap tahun karena dana yang dibutuhkan harus ke pusat. "Sekolah di bawah Kementrian Agama kan dananya dari pusat, bukan dari Pemerintah Kota," bebernya.

Ia menambahkan, sebelumnya sempat mendapatkan bantuan dari Pemerintah Kota. Serta membutuhkan perjuangan sampai ke DPRD bontang baru mendapatkan bantuan.

Di samping, untuk permohonan bangunan dari daerah harus mengajukan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan. "Karena posisi kita (sekolah) tidak sama dengan yang di daerah, maksudnya di bawah Dinas Pendidikan," ungkapnya.




TINGGALKAN KOMENTAR