Miris! 223 Anak Bontang Kekurangan Gizi, Dinkes Butuh Rp 1,7 M untuk PMT Kepada 2 Ribu Balita
BONTANG- Jumlah balita kekurangan gizi di Bontang sebanyak 223 anak. Jumlah ini memungkinkan bertambah karena dari akumulasi anak yang membutuhkan intervensi makanan tambahan sebanyak 2 ribu lebih.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang mencatat jumlah anak yang membutuhkan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) sebanyak 2.340 anak. Dari jumlah tersebut 223 kekurangan gizi, kemudian anak dengan berat badan kurang 141 kepala, dan balita tidak naik berat badat sebanyak 1.976 orang.
Untuk membiaya kepada 2 ribu anak ini Dinkes membutuhkan Rp 1,7 miliar. Sayangnya, anggaran yang diberikan hanya Rp 400 juta sehingga hanya mampu memenuhi kebutuhan untuk 21 anak saja selama 56 hari. Uang tersebut pun bersumber Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
Sementara dari perhitungan anggaran memenuhi kebutuhan PMT baik Balita dan ibu hamil membutuhkan anggaran Rp1,7 miliar selama 56 hari.
Bahkan perencanaan itu sudah disampaikan ke Bapperida dan OPD lainnya yang bertanggung jawab dalam penanganan stunting.
Sisanya mungkin di-cover melalui anggaran PMT setiap kelurahan yang jumlahnya tidak begitu banyak.
"Kami punya panduan dan sudah terarah. Sekarang tinggal eksekusi tambahan anggaran yang harus di alokasi. Untuk PMT kalau hanya 56 hari tidak cukup. Kalau orang tua dinyatakan tidak mampu memenuhinya," ucap Bahtiar Mabe kepada Klik Kaltim, Jumat (1/11/2024).
Dinkes merincikan setiap PMT itu dihitung dengan pagu Rp28 ribu untuk setiap porsinya. Kemudian diberikan kepada anak dan ibu hamil.
Jumlah penerima PMT itu pun bisa bertambah karena juga terdapat ibu hamil yang jadi sasaran intervensi. Namun untuk jumlahnya Dinkes belum bisa membeberkannya.
"Berdasarkan data EPPGM total anak yang perlu diintervensi PMT sebanyak 2.340 orang. Makanya membutuhkan anggaran besar," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: