•   25 April 2024 -

Mengenal Program Ghosting, Penanggulangan Stunting yang Digagas Puskesmas Bontang Utara 1

Bontang - M Rifki
04 Februari 2023
Mengenal Program Ghosting, Penanggulangan Stunting yang Digagas Puskesmas Bontang Utara 1 Kepala Puskesmas Bontang Utara 1 dr I Wayan Santika saat ditemui awak media/ M Rifki- Klik Kaltim. 

KLIKKALTIM.COM - Puskesmas Bontang Utara 1 memiliki program penanggulangan stunting. Program untuk menekan angka stunting di Bontang itu bernama Ghosting (Gerakan Home Care Stunting). 

Program itu sudah berjalan sejak Agustus 2022 lalu. Langkah awal dimulai dengan validasi terhadap anak bayi umur 0-59 bulan. 

Kepala Puskesmas Bontang Utara 1 dr I Wayan Santika mengatakan, untuk gagasan selanjutnya di dalam penanggulangan stunting akan menggunakan metode door to door. Cara ini dinilai cukup efektif dalam membangu menanggulangi kasus stunting di Bontang. 

Tim bidan akan secara berkala melakukan pendampingan agar anak stunting bisa tumbuh kembang dengan normal kembali. 

Baca juga : Padahal Habiskan Rp 62 Miliar, Angka Stunting di Bontang Malah Meningkat

Diketahui, Puskesmas BU 1 menangani sekitar 294 anak yang masuk kategori stunting. Mereka tersebar di empat kelurahan. 

Paling tinggi berada di Kelurahan Api-Api dengan jumlah 99 kasus stunting. Baru disusul Bontang Baru 82 anak stunting, Gunung Elai 64 anak stunting, dan Bontang Kuala 52 anak stunting. 

"Ini program yang bagus kami jalankan. Jadi pemantauan dilakukan dan akan dievaluasi setiap dua bulan. Nanti ketahuan perkembangannya seperti apa," ucap dr Wayan. 

Baca juga : Jumlah Anak Kurang Gizi Bontang Meningkat; Kota Kaya Tapi Stunting Tinggi

Harapannya, dalam program Ghosting ini bisa berjalan secara kolaboratif. Sistem gotong royong diperlukan menggunakan pola seperti orang tua asuh. 

Misalnya seorang anak stunting yang membutuhkan perbaikan gizi, treatment yang dilakukan seperti pendataan, validasi, pengukuran, dan pemberian makanan bergizi. Apalagi, setiap Kelurahan juga konsen dalam penanganan stunting. Dengan memberikan rutin tambahan nutrisi melalui program stimulan RT. 

"Stigma stunting masih menjadi citra buruk. Namun, bisa ditekan. Kami juga membantu Pemkot Bontang dalam menekan stunting," sambungnya. 

Tambah Wayan, sejauh program ini berjalan stakeholder yang mengalokasikan anggaran melalui CSR masih sangat minim. Hal itu lah yang saat ini perlu didorong. Bagaimana perusahaan juga bisa membantu tim agar penanganan stunting bisa tepat sasaran dan berhasil. 

"Karena sejauh ini belum ada bantuan khusus dari CSR perusahaan untuk stunting di Puskesmas BU 1. Alasannya sih karena di sini tidak masuk daerah buffer zone. Tapi kita akan komunikasi lebih lanjut," pungkasnya.

Baca juga : Ironi Kota Kaya, Stunting Tinggi; Wawali Minta ASN Sumbang Telur & Vitamin




TINGGALKAN KOMENTAR