Ironi Kota Kaya, Stunting Tinggi; Wawali Minta ASN Sumbang Telur & Vitamin

KLIKKALTIM.COM - Tren angka balita gizi buruk atau stunting mendapat perhatian serius Wakil Wali Kota Bontang Najirah. 

Ironi yang dialami kota kaya ini harus ditangani secara komprehensif oleh semua pihak, perusahaan, petugas kesehatan, dan ibu hamil hingga Aparatur Sipil Negara (ASN) harus terlibat.

Di rapat evaluasi penanganan stunting, Wawali Najirah menginstruksikan supaya setiap dinas bergiliran menyumbang 1 rak telur dan vitamin ke keluarga resiko stunting. 

Upaya itu dilakukan untuk pemenuhan gizi dan nutrisi bagi balita.

"Kita dorong supaya ada gerakan ASN peduli stunting," ungkap Najirah. 

Baca juga : Jumlah Anak Kurang Gizi Bontang Meningkat; Kota Kaya Tapi Stunting Tinggi

Ia juga mengusulkan agar tiap lurah melahirkan inovasi untuk menekan angka stunting. Ke depan, wilayah yang mampu mengurangi presentase anak gizi buruk bakal mendapat penghargaan dari pemerintah. 

"Pejabatnya juga akan mendapat nilai tambahan, untuk jadi pertimbangan mendapat promosi jabatan," sambungnya. 

Tak hanya di lingkungan pemerintah, perusahaan juga akan dilibatkan dalam upaya ini.

Najirah bakal mempresentasekan kondisi stunting ke perusahaan saat rapat forum Corporate Social Responsibility (CSR) akhir bulan ini. 

Di saat bersamaan, PT Kaltim Parna Industri menjadi satu-satunya perwakilan perusahaan yang hadir di dalam rapat evaluasi ini. 

KPI sejak 2020 lalu berperan aktif dalam penanganan angka stunting di Kota Bontang. Humas KPI Nico Dimus mengaku, sejak 2 tahun terakhir perusahaan melibatkan diri dalam upaya menekan angka stunting di 3 kecamatan.

Intervensi perusahaan mulai dari pemberian makanan tambahan hingga mendatangkan dokter sudah dilakukan.  

"2020 kita intervensi di Berbas Pantai. Di tahun 2021 kita turun di Guntung, dan kemarin kita tangani di Kelurahan Kanaan," pungkas Nico.