Masih Penyelidikan Soal Kapten Hilang, Kapal Tanker Belum Diizinkan Berlayar
KLIKKALTIM.COM- Kantor Kesyahbandaran Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Bontang belum memberikan izin berlayar kepada Kapal Tanker jenis MV HC Unity asal Thailand.
Hal itu dikarenakan belum ada penyelidikan tuntas akibat hilangnya kapten kapal Li Dungwoo (44) berkebangsaan China.
Kepala KSOP Bontang Rushan mengatakan, kapal sudah sejak (10/12) lalu sampai ke tempat engker ditengah laut sebelum berlabuh di PT Indominco Mandiri.
Namun pada (27/12/2022) dini hari kapten dinyatakan hilang. Atas dasar informasi tersebut kapal tanker itu tidak boleh berlayar sebelum ada kepastian penyelidikan.
Bahkan selama proses penyelidikan seluruh ABK tidak diperbolehkan untuk meninggalkan kapal tanpa izin. Untuk bersandar ke darat pun juga tidak diperkenankan.
"Dari awal informasi kedatangan sudah lengkap dan mereka belum ada izin pelayaran sampai penyelidikan tuntas," kata Rushan saat menghadiri rapat bersama tim pencarian kapten kapal asal China, Rabu (4/1/2023).
Baca juga : Diduga Jatuh dari Kapal, Kapten Kapal Tanker Hilang di Perairan Bontang
Dikonfirmasi juga Kapolres Bontang AKBP Yusep Dwi Prasetiya yang menyatakan, penyelidikanterus berlanjut untuk membuka fakta hilangnya kapten kapal.
Tetapi, polisi tidak pernah meminta KSOP untuk menunggu hasil penyelidikan terkait status apakah kapal itu bisa berlayar atau tidak.
"Kita tidak pernah meminta mereka menunggu. Ini penyelidikan masih terus berlangsung," tutur Yusep.
Dari penyelidikan sementara, polisi kesulitan berinteraksi karena kekurangan ahli bahasa untuk memeriksa 6 ABK. Keenamnya diperiksa karena mereka selalu berinteraksi dengan sang kapten kapal.
Apalagi, penyebab hilangnya kapten hanya berdasarkan informasi yang menggantung. Dari sisi perlengkapan kapal juga tidak terdapat CCTV.
Langkah sekanjutnya, Polres Bontang berkoordinasi dengan Polda Kaltim, kemudian dilanjutkan ke Divisi Hubungan Internasional Polri.
"Sudah semua kompartemen kita periksa dengan anjing pelacak namun hasilnya masih belum ada. Kami masih kekurangan penerjemah untuk memeriksa 6 orang dan saat ini hanya terdapat satu saja," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: