•   20 May 2024 -

Advetorial RSUD Taman Husada

Langkah Mudah Cegah DBD, Ini Kata Dokter Spesialis Anak RSUD Bontang

Bontang - Redaksi
26 Juni 2023
Langkah Mudah Cegah DBD, Ini Kata Dokter Spesialis Anak RSUD Bontang Dokter Spesialis Anak RSUD Taman Husada Bontang dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari, Sp.A saat ditemui diruang kerjanya.

KLIKKALTIM.COM - Kasus infeksi Demam Berdarah Dengeu (DBD) kian meningkat dalam beberapa pekan terakhir di Kota Bontang. 

Uniknya, setiap bulan terjadi peningkatan kasus DBD dalam sepanjang tahun ini. Hal itu terlihat dari jumlah pasien anak yang dirawat di RSUD Taman Husada Bontang. 

Dokter Spesialis Anak RSUD Taman Husada Bontang dr Arlita Eka Putri Vivin Puspitasari, Sp.A menuturkan, peningkatan kasus DBD dipengaruhi lokasi Kota Bontang yang berada di area Khatulistiwa. 

Sehingga, selalu ada musim hujan sepanjang tahun. Dan tidak ada perbedaan antara musim kemarau dan penghujan. Perbedaan musim ini, tidak seperti di Pulau Jawa atau daerah lain yang berada jauh dari garis Khatulistiwa. 

"Pada minggu dan bulan tertentu kasus DBD meningkat, dan dipicu hujan yang terus meningkat. Sehingga terjadi genangan yang dapat menjadi tempat perindukan nyamuk aedes aegepti sebagai vektor DBD," katanya saat dikonfirmasi, Senin (26/6/2023). 

Baca Juga Begini Cara Kerja Nyamuk Wolbachia yang Akan Dilepas di Bontang atasi DBD

Atas kejadian ini, ia mengimbau agar masyarakat dapat melakukan pencegahan dengan 5M, yakni pertama menguras. Masyarakat dapat menguras tempat penyimpanan air setiap seminggu sekali. 

Kedua, menutup. Tutuplah kembali tempayan rapat-rapat setelah mengambil airnya, agar nyamuk Demam Berdarah tidak dapat masuk dan bertelur disitu. 

Ketiga, mengganti. Ganti air vas bunga dan pot tanaman air setiap hari. Keempat, Kubur dan buanglah plastik dan barang bekas pada tempatnya, agar sampah tak digenangi air saat turun hujan. 

Terakhir, menaburkan. Untuk tempat-tempat air yang tidak mungkin atau sulit dikuras,  taburkan bubuk abate ke dalam genangan air tersebut untuk membunuh jentik-jentik nyamuk. "Ulangi hal ini setiap 2-3 bulan sekali atau peliharalah ikan di tempat itu," terangnya. 

Tak hanya itu, ia mengatakan, hal lain juga dapat dilakukan oleh masyarakat, seperti membersihkan lingkungan, menghindari kebiasaan menggantung pakaian di dalam rumah, menanam tanaman pengusir nyamuk, menggunakan lotion anti gigitan nyamuk. 

Kemudian, menggunakan obat nyamuk dan gunakan kelambu untuk mencegah gigitan nyamuk di rumah masing-masing. 

"Saat ini sudah tersedia imunisasi untuk mencegah DBD yang bisa diberikan pada anak dan dewasa. Imunisasi usia 6 tahun - 45 tahun. Namun imunisasi ini baru bisa didapatkan dengan biaya pribadi," tandasnya.




TINGGALKAN KOMENTAR