Implementasi Master Plan Banjir, Program Lama Dilanjut Lagi
Kondisi banjir yang merendam pemukiman warga di Kelurahan Api-Api, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (26/1/2023).KLIKKALTIM.COM - Kajian master plan banjir di Kota Bontang mulai direalisasikan dalam bentuk program di tahun anggaran 2023 ini.
Pemerintah mengacu dokumen induk penanggulangan banjir itu untuk melaksanakan kegiatan.
Di bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air, Dinas PUPR Bontang berencana melanjutkan program normalisasi sungai dengan skema swadaya sama seperti tahun lalu.
Pembangunan turap di 2 kelurahan rawan banjir, di Api-Api dan Kelurahan Gunung Elai juga masuk dalam penanganan banjir. Saat ini lelang proyek itu masih ditahap perencanaan.
Klik Juga : Hasil Kajian Master Plan, Butuh Rp 700 Miliar Bontang Bebas Banjir
Kepala Bidang Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air, Dinas PUPR Edy Suprapto menuturkan, kegiatan di bidangnya banyak di perkuatan tebing sungai.
Sekitar 5 titik pekerjaan penurapan akan dilaksanakan tahun anggaran 2023 ini. Proyek itu tersebar di Kelurahan Gunung Elai, Kelurahan Satimpo, dan Api-api.
"Perbaikan turap di Satimpo dekat jembatan Simon Tambulon, perbaikan di RT 12 Gunung Elai, RT 34 Kelurahan Api-api, lanjutan sudetan di Kelurahan Api-api dan lanjutan turap RT 29 yang belum diturap," beber Edy.
Klik Juga : Master Plan Banjir Rampung, Pemkot Diminta Lobi Anggaran ke Pusat
Di dalam dokumen induk penanganan banjir Kota Bontang yang baru selesai disusun akhir tahun lalu, setidaknya ada 3 skema kerja penanggulangan banjir.
Skema penanganan jangka pendek seperti penurapan dan normalisasi sungai. Kemudian jangka menengah, pembangunan kolam polder atau embung di wilayah hulu. Sedangkan jangka panjang bergantung dari rencana pembuatan Bendungan Suka Rahmat di Kutai Timur.
Sayangnya, Kepala Dinas PUPR Kota Bontang Usman tak merespon pertanyaan wartawan yang diberikan terkait hal ini.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
