HMB Cabang Bontang Minta Usut Tuntas Kasus Kecelakaan Simpang Tiga Jalan Bhayangkara

KLIKKALTIM.com -- Kasus kecelakaan yang merenggut nyawa  Wiyanto (54)  di Simpang Tiga Jalan Bhayangkara Bontang, beberapa hari yang lalu, Demisioner Pengurus Cabang Himpunan Mahasiswa Bontang (HMB), Hariadi angkat bicara terkait kasus tersebut.

"Jelas, kalau dilihat dari kasatmata truk tersebut melanggar peraturan daerah yang ada di Kota Bontang," ungkap Hariadi, saat ditemui KlikBontang Senin (10/2/2020).

Dia menambahkan menurut peraturan tersebut, hanya truk yang bermuatan diatas lima ton diperbolehkan melintas di Jalan Protokol Bontang, diatas pukul 21.00 wita.

"Sedangkan,  kejadian truk melintas, di Jalan protokol, pada siang hari melebihi batas maksimal," ujarnya.

Hariadi mempertanyakan soal, apakah pengawasan Sat Lantas yang kurang memperhatikan, sebab kejadian naas tersebut, di depan pos Kawasan Tertib Lalulintas (KTL).

Dia menuturkan, sekarang yang terlihat di Simpang Jalan tersebut, di TKP telah dipasangkan tanda pemisah jalan, bagi pengendara yang ingin lurus dan belok kanan.

Nah, ungkapnya,  kenapa sebelumnya tidak dipasangkan, kenapa sesudah kejadian kecelakaan, baru ada antisipasi, dengan pemasangan tersebut.

"Hal itu, bukan antisipasi, antisipasi itu,  sebelum ada kejadian," ujarnya.

Hariadi menuturkan pihaknya meminta kasus tersebut diusut tuntas, karena telah menelan korban jiwa.

"Ini jelas melanggar Perda, toh, buat apa ada Perda kalau tidak dijalankan," kata Hariadi.

Ia pun, mempertanyakan, kemana Satlantas Polres Bontang, sebab truk tersebut melewati Polres, sedangkan di depan polres ada pos penjagaan.

" Tidak mungkin polisi, tidak melihat truk sebesar itu melintas di depan polres," ucapnya.

Ia, meminta sekali lagi, kasus tersebut telah menelan korban jiwa, dan harus diusit tuntas, tegasnya.