SPBN Tanjung Limau
Dikelola Swasta, Pemkot Bontang Tak Dapat Dividen dari SPBN Tanjung Limau
KLIKKALTIM.COM- Pengelolaan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tanjung Limau hingga saat ini absen menyetor dividen bagi Pemkot Bontang.
SPBN Tanjung Limau sejatinya dikelola PT Bontang Karya Utamindo (BKU), anak perusahaan yang dibentuk Perumda AUJ khusus mengurusi hal ini.
Alih-alih mengelola secara mandiri justru perusahaan plat merah itu baru-baru ini menunjuk pihak kedua, PT Bontang Surya Pratama (BSP) untuk mengelola SPBN Tanjung Limau. Sebagai pihak swasta PT BSP berbagi keuntungan dari hasil penjualan solar ke PT BKU dengan proporsi 40 : 60 keuntungan.
Di SPBN ini, Pertamina menyalurkan kuota solar subsidi sebanyak 240 ton yang diperuntukkan ke nelayan Kota Bontang.
Baca Juga : PT BKU dan PT BSP Sepakat Perbarui Kontrak, Solar Nelayan Segera Disalurkan
Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati mengatakan, sampai saat ini belun ada setoran dividen dari pengelolaan SPBN Tanjung Limau. Namun, Aji beralasan keuntungan tak terlalu diharapkan pemerintah asalkan layanan distribusi solar ke nelayan lancar.
"Iya memang belum ada dividen. Kita sih lihat dampaknya aja nelayan terlayani saat ada SPBN," terang Aji Erlynawati kepada Klik Kaltim, Selasa (9/5/2023).
Sejak 2019, Aji mengaku, Perumda AUJ tak pernah menyetor dividen ke daerah. Entitas bisnis milik pemerintah ini gagal memenuhi tuntutan untuk mengumpulkan cuan untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca Juga : Sejak Kelola SPBN Tanjung Limau, PT BSP Sudah Setor ke Perumda AUJ Rp 640 Juta
Kendati begitu, Pemkot memaklumi kondisi tersebut karena manajemen baru masih fokus mengembangkan bisnis mereka. "Iya lama sudah belum setor. Kita sih berharap ada. Makanya Direktur baru Perumda AUJ harus berinovasi," sambungnya.
Beres-beres Unit Usaha
Dikonfirmasi terpisah Direktur Perumda AUJ Abdu Rahman tidak menapik bahwa belum ada setoran dividen ke Pemkot Bontang.
Dia beralasan, saat ini masih membenahi tata kelola perusahaan termasuk membereskan pekerjaan rumah yang ditanggalkan manajemen sebelumnya. "Masih belum bisa memang. Saya akui itu. Kita masih berfikir keras dan cari potensi usaha baru," terang Abdu Rahman.
Diketahui di Perumda-AUJ terdapat 6 anak usaha. Diantaranya PT Laut Bontang Bersinar (LBB), PT Bontang Berkah Jaya (BBJ), PT Jasa Amanah Bontang (JAB), PT Bank Pengkreditan Rakyat (BPR), PT Bontang Transport, Bontang Investido Karya Mandiri (BIKM) dan PT Bontang Karya Utamindo (BKU).
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: