•   06 July 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Daya Beli Masyarakat Bontang Menurun 4 Tahun Terakhir, Pengeluaran Rumah Tangga Rata-rata Rp 2 juta per Bulan

Bontang - M Rifki
12 Juni 2024
 
Daya Beli Masyarakat Bontang Menurun 4 Tahun Terakhir, Pengeluaran Rumah Tangga Rata-rata Rp 2 juta per Bulan Transaksi pembeli dan penjual di salah satu kedai kopi di Bontang/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Daya beli masyarakat Bontang kurun 4 tahun terakhir terus menyusut. Dari data yang dirangkum klik kaltim menunjukkan pengeluaran per kapita atau belanja di rumah tangga menurun setiap tahunnya. 

Dari data Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang rata-rata pengeluaran per kapita/kepala keluarga menurun sepanjang 4 tahun terakhir. 

Tren ini terlihat sejak 2020 lalu, rata-rata belanja rumah tangga sebanyak Rp 2,4 juta per bulan. Kemudian angka konsumsi rumah tangga turun di 2021 menjadi Rp 2.071.553.

Tren ini masih bertahan 2 tahun berikutnya, pada 2022 pengeluaran per kapita merosot menjadi Rp 2.023.331. Sedangkan, memasuki 2023 angkanya sedikit naik sekitar Rp 30 ribuan menjadi Rp 2.059.757.

Baca Juga : Ekonomi Kota Bontang Tumbuh 4,16 Persen di 2023

Kepala BPS Bontang Nur Wahid mengatakan, pengeluaran masyarakat dicatat melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional. Wahid menjelaskan, komponen yang dihitung dalam menilai pengeluaran ialah konsumsi rata rata rumah tangga selama 1 minggu untuk makanan. Kemudian barang bukan makanan yang dimiliki 1 bulan sampai setahun. 

Baca Juga : Dewan Heran APBD Bontang Meningkat, Tapi Daya Beli Warga Terus Menurun

"Penyebab turunnya karena adanya pandemi Covid-19. Disurvei itu memang turun selama 4 tahun kebelakang. Tapi ini mulai naik dari 2022 ke 2023 meski belum signifikan," ucap Nur Wahid kepada Klik Kaltim. 

Baca Juga : Gelar Musrenbang RPJPD 2045, Basri Ingin Bontang Tetap Ramah Investasi

Kemudian angka pengeluaran masyarakat pada 2024 akan keluar setelah survei kedua dilakukan. Biasanya tim akan kembali diterjunkan pada September mendatang. Itu pun dilakukan secara serentak. 

"Nanti akan ada keluar lagi surveinya. Kalau kabupaten kota bisa keluar di akhir tahun," sambungnya.






TINGGALKAN KOMENTAR