Dukung Program Pemkot di Bidang Lingkungan, Badak LNG Beri Bantuan Perahu untuk Bank Sampah Bisdia Bontang Kuala

BONTANG - Badak LNG kembali menunjukkan kepedulian terhadap lingkungan. Kali ini diwujudkan lewat pemberian bantuan perahu bagi Bank Sampah Bisdia di Kelurahan Bontang Kuala. Bantuan itu diserahkan secara simbolis oleh Manager CSR and Relations Putra Peni Luhur Wibowo yang didampingi Lurah Bontang Kuala Sanusi, Senin (17/3/2025) pagi tadi.
Putra Peni Luhur Wibowo mengatakan Badak LNG sangat konsen terhadap lingkungan. Sebab menjaga lingkungan sama halnya merawat keberlangsungan hidup manusia di masa yang akan datang. Atas dasar itulah pihak perusahaan menyalurkan bantuan tersebut. Nantinya kapal tersebut akan digunakan kelompok Bank Sampah Bisdia untuk memungut sampah di perairan.
"Kami harap aset yang kami berikan dapat dipakai secara berkelanjutan," kata Luhur.
Bantuan dari perusahaan ini juga sejalan dengan program Pemkot Bontang di bidang lingkungan. Seperti diketahui, Pemkot Bontang di bawah kepemimpinan Wali Kota Neni Moerniaeni dan Wakil Wali Kota Agus Haris gencar melaksanakan program bersih-bersih lingkungan.
“Badak LNG senantiasa berkomitmen untuk mendukung berbagai program Pemkot Bontang, salah satunya menjaga lingkungan,” tuturnya.
Kata Luhur pemberian perahu ini bukanlah program baru, karena dua tahun lalu program serupa juga dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Laut Indah. Kala itu perusahaan juga memberikan bantuan perahu dan alat pemungut sampah bagi pegiat lingkungan.
Dirinya berharap seluruh stakeholder bisa kerja sama memperbanyak unit perahu, karena selain menjaga lingkungan, sampah memiliki nilai ekonomis yang cukup potensial.
"Kerjasama antara Pemkot, masyarakat, dan perusahaan adalah kunci kesuksesan dalam menjaga lingkungan" sambungnya.
Putra juga mengungkapkan bahwa bantuan perahu yang diserahkan itu diproduksi mitra binaan Badak LNG yaitu Tanjung Mamat Fiberglass (TMF). Bahan baku utama pembuatan kapal fiber ini juga menggunakan limbah non B3 dari Badak LNG yaitu poliuretan. Bahan itu bahkan dijadikan sebagai rangka utama dari kapal. Ketahanan kapal ini diyakini lebih kuat 3 kali lipat daripada kapal kayu. Jika dilakukan perawatan secara maksimal, ketahanan kapal tersebut diperkirakan mencapai 10 hingga 15 tahun.
"Kalau ketahanan jangan diragukan, karena bahan yang dipakai berasal dari limbah non B3 dari perusahaan, yang tentunya sangat kuat dan aman bagi lingkungan," tuturnya.
Di tempat sama Lurah Bontang Kuala Sanusi bersyukur atas kepedulian Badak LNG terhadap lingkungan. Dia meyakini bantuan perahu tersebut dapat memudahkan kelompok swadaya mengambil sampah di perairan.
Di lain sisi, Dia mengakui tingkat kesadaran masyarakat Bontang Kuala untuk menjaga kebersihkan laut masih perlu ditingkatkan. Karena masih ditemukan warga yang membuat sampah rumah tanggan ke laut.
"Secara bertahap edukasi warga akan ditingkatkan. Saya ucapkan terimakasih ke Badak LNG yang sudah memberikan bantuan perahu ini," ucap Sanusi.
Hal senada disampaikan Direktur Bank Sampah Bisdia Bontang Kuala Arfia. Dia juga mengucapkan terima kasih atas kepedulian perusahaan. Nantinya kapal tersebut akan digunakaan anggota untuk membersihkan sampah di perairan sehingga keasrian lingkungan tetap terjaga.
"Terimakasih atas bantuannya. Semoga bantuan lanjutan seperti mesin kapal bisa diberikan juga," pinta Arfia. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: