•   29 March 2024 -

Hapus Kesan Horor Simpang Muara Rapak Balikpapan, Seniman Mural Beraksi

Balikpapan - Redaksi
02 Februari 2023
Hapus Kesan Horor Simpang Muara Rapak Balikpapan, Seniman Mural Beraksi Salah seorang seniman mural menggoreskan kuas di tembok simpang Muara Rapak. (Ist/suara.com)

KLIKKALTIM – Kawasan di simpang Muara Rapak Balikpapan selama ini terkesan horor. Musababnya, banyak kecelakaan di simpang Muara Rapak yang menyebabkan korban meninggal dunia. 

Sejumlah seniman mural pun mencoba mengubah kesan horor Muara Rapak Balikpapan. Lewat tangan emas mereka, nuansa di kawasan itu kini jauh berbeda. Pada tembok simpang Muara Rapak yang telah dilebarkan, tergambar lukisan mural dan grafiti menghiasi tembok tersebut.

Ada gambar berbagai ikon Balikpapan dan Kaltim di sana. Mulai dari bekantan, orangutan, Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman (SAMS) Sepinggan, Stadion Batakan, Beruang Madu, Angkot, Gadis Dayak, hingga hudog mewarnai tembok tersebut.

Baca juga : Rencana Pembangunan Jembatan Layang Muara Rapak Balikpapan Kandas, Rusak Estetika

Karya seni di simpang Muara Rapak Balikpapan itu merupakan hasil kreativitas Komunitas Bahaya Kesandung. Sebuah komunitas mural dan grafity. Perpaduan mural dan grafity menjadi sebuah kesatuan yang memberikan kesan lebih indah.

Mural merupakan salah satu bentuk seni rupa, atau lebih tepatnya seni lukis, yang biasanya menggunakan dinding atau tembok sebagai medianya, atau dapat juga menggunakan media besar dan datar lainnya seperti, langit-langit, papan besi, maupun kain, baik eksterior maupun interior.

Tak jauh berbeda, grafity sendiri menggunakan komposisi warna, garis, volume, kata, dan kalimat-kalimat. Melukis graffiti di tembok selalu disertai bahasa unik dan menarik untuk merespon penikmat atau pembaca graffiti tersebut. Keindahan grafity lebih pada tulisan serta ukiran-ukiran.

Baca juga : Tragedi Lakalantas di Muara Rapak Terus Terulang, PBH Gugat Wali Kota Balikpapan hingga Presiden

Wahyu Rizki salah satu anggota komunitas Bahaya Kesandung menjelaskan butuh waktu sekitar dua pekan untuk mengusung konsep lukisan yang dituangkan ke dinding rigit tersebut. Dengan melibatkan 10 orang anggota Komunitas Bahaya Kesandung lukisan mural itu diperkirakan kelar pada 10 Februari mendatang.
"Konsep dari teman-teman ingin menggambarkan bahwa ada ikon Balikpapan. Kebetulan Balikpapan jadi kota penyangga IKN. Karena turunan Rapak ini identik dengan serem, gimana caranya kita mengaplikasikan supaya tidak berkesan horor lagi dan menyambut ibu kota negara (IKN)," jelas Wahyu, dikutip Rabu (01/02/2023).

Dalam menjadikan gambar yang indah mereka mengumpulkan sekitar 500 kaleng cat semprot. Di sisi lain Wahyu ingin membuktikan bahwa karya pegiat seni mural di Balikpapan tak kalah dengan daerah lainnya.
"Ini inisiatif kami, terus kami hubungi orang PU nya selaku penanggung jawab pengerjaan. Semua ditanggung oleh PU," katanya.

Baca juga: Truk Kontainer Maut Muara Rapak Diduga Alami Rem Blong, Dua Orang Tewas di Lokasi

Sementara itu Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah Kaltim Junaidi melalui Kasatker PJN Wilayah I  Rahmad Fajar mengatakan adanya lukisan mural itu memang sengaja dilakukan agar menghilangkan kesan horor di Muara Rapak Balikpapan. Mengingat simpang Muara Rapak kerap terjadi kecelakaan yang mematikan, seperti yang terjadi setahun silam.

"Kita ingin menciptakan lukisan tentang Balikpapan masa dulu dan masa depan. Maksudnya masa yang akan datang karena Balikpapan sebagai kota penyangga IKN," katanya.

Cat yang digunakan pun diakui Rahmad merupakan cat pilihan. Cat khusus yang memang tahan lama, dan tahan terhadap perubahan cuaca. Cat juga akan dilapisi dengan lapisan coating sehingga tahan untuk waktu lama.

"Kami juga cukup surprise ya ternyata Balikpapan punya seniman mural yang berbakat, buktinya lukisannya sangat indah," ucapnya.

Dengan hadirnya karya seni tersebut dia berharap tak ada tangan jahil yang mengotori mural yang sudah diciptakan oleh anak muda Balikpapan ini.

"Jangan sampai ada yang mencoret-coret, kami berharap masyarakat ikut menjaga karya seni ini," ungkap dia.

Sumber: Suara.com




TINGGALKAN KOMENTAR