•   19 April 2024 -

Percepatan Penurunan Stunting, Dinkes Bontang Rembuk Bersama Lintas Instansi

Society - Darwin Tri
18 Juli 2019
Percepatan Penurunan Stunting, Dinkes Bontang Rembuk Bersama Lintas Instansi Kepala Dinas Kesehatan Bontang, dr Bahauddin saat menandatangani berita acara penggalangan komitmen percepatan penurunan Stunting di Kota Bontang.(KLIKBONTANG/FANNY)

KLIKKALTIM.com -- Dalam rangka strategi nasional program Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S), Dinas Kesehatan bersama instansi horisontal menggelar Rembuk Stunting di Auditorium Taman 3D, Rabu 17 Juli 2019.

Upaya ini dilakukan untuk mempercepat penurunan Stunting atau masalah gizi kronis yang menyebabkan terganggunya pertumbuhan anak sehingga mengakibatkan kekerdilan.

Mewakili Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni yaitu Asisten 1 M Bahri menyebut jika permasalahan kesehatan yang membuat sepertiga balita di Indonesia mengalami gagal tumbuh ini merupakan persoalan serius.

Oleh sebab itu, pemerintah berkomitmen mencegah dan mengurangi prevalensi Stunting melalui program atau kegiatan antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), masyarakat dan stake holder terkait.

Pada kesempatan itu, Bahri menginstruksikan kepada seluruh Camat dan Lurah yang ada di Kota Bontang agar senantiasa memperhatikan kondisi kesehatan masyarakat terutama ibu hamil dan balita di wilayahnya dengan melibatkan unsur ketua RT dan lembaga kemasyarkatan lain seperti PKK dan Posyandu.

Disamping itu, perusahaan sebagai pihak swasta juga dituntut agar menyesuaikan kegiatan melalui program Corporate Social Responsbility (CSR). Penyusunan program harus dilakukan agar tepat sasaran yaitu percepatan pencegahan stunting di Kota Bontang.

"Pemkot berharap semua sektor bersinergi mengurangi stunting dengan berkomitmen merencanakan hingga memberi dukungan dana kegiatan-kegiatan melawan stunting," imbaunya.

Hal itu meliputi pemenuhan kecukupan gizi, pencegahan penyakit, pola asuh, peningkatan sanitasi dasar seperti air bersih, MCK, pola makan, serta pendidikan anak usia dini yang baik. Disamping itu, advokasi merupakan inti upaya pengurangan stunting.

Bahri menjelasakan upaya pencegahan dan penurunan stunting akan efektif jika intervensi gizi spesifik dan gizi sensitif dilakukan secara kenovergensi, bersama-sama dan terintegrasi oleh semua unsur baik pemerintah, swasta hingga masyarakat itu sendiri.

Melalui rembuk ini, diharapkan seluruh pihak dapat bekerja sama mendukung terwujudnya masyarkat dengan konsumsi gizi seimbang, percepatan perbaikan gizi, pemenuhan sanitasi dasar dengan menyusun rencana kegiatan dengan penganggaran sesuai lokasi khusus yang telah disepakati.

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bontang, dr. Bahauddin menyebut agenda ini bertujuan untuk menggalang partisipan dari dinas dan instansi lain agar mendukung penuh percepatan penurunan stunting di Kota Bontang.

Bahauddin meminta seluruh pihak seperti Bapelitbang, Dinas Pendidikan, hingga Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK dan instansi horisontal lain dapat bekerjasama memperhatikan permasalahan ini.

Ia mengimbau kepada masyarakat agar merencanakan kehamilan dengan baik. Kemudian memeriksakan kandungannya secara teratur kepada bidan, puskesmas atau pelayanan kesehatan setempat. Disamping itu, menjaga pola makan seimbang dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan kehamilan maupun balitanya.

"Jangan sampai ada lagi balita yang gizinya tidak seimbang. Untuk ibu hamil, jika bisa gunakan tablet penambah darah atau konsumsi vitamin-vitamin tambahan," pesan Bahauddin saat dihubungi.

Sebab, kekurangan darah atau kondisi darah tidak normal pun dapat menyebabkan Stunting. Disamping itu, faktor lingkungan juga menjadi penyebab Stuntung maka perlu kepedulian terciptanya lingkungan yang sehat. Sama halnya dengan penyakit cacingan yang dapat mengakibatkan Stunting pada anak. Pemeriksaan secara rutin perlu dilakukan.

Bahauddin berharap semua pihak dapat membantu pencegahan dan penurunan Stunting di Bontang. Mampu bersinergi dan bekerjasama mencegah terjadinya Stunting. (inforial)




TINGGALKAN KOMENTAR