•   29 April 2024 -

Tergiur Gaji 600 Dolar Amerika di Turki, Wanita Indonesia Ini Justru Dijual ke Suriah

Regional - Redaksi
07 April 2023
Tergiur Gaji 600 Dolar Amerika di Turki, Wanita Indonesia Ini Justru Dijual ke Suriah Dede Aisyah menjadi korban perdagangan orang. (ist)

KLIKKALTIM - Kasus perdagangan orang atau human trafficking yang menimpa warga Indonesia terus terjadi. Teranyar seorang warga Indonesia asal Kota Bontang, Kalimantan Timur yang tinggal di Turki disekap dan dijual ke Suriah.

Beberapa hari sebelumnya, juga mencuat pengakuan salah satu warga Indonesia yang dijual ke daerah Suriah. Nasib pilu itu dialami seorang pekerja migrain Indonesia (PMI), Dede Aisyah, yang bekerja di Turki.

Kasus ini tengah ditangani Kementerian Luar Negeri dan KBRI Damaskus. Dede merupakan tenaga kerja wanita (TKW) asal Karawang, Jawa Barat yang diduga merupakan korban perbudakan oleh agen penyalur tenaga kerja ke Suriah. 

Baca juga: Warga Bontang Mengaku Disekap dan Dijual ke Suriah, Minta Bantuan Wali Kota

Berdasarkan komunikasi dengan Dede, dia berangkat ke Damaskus pada awal November 2022 melalui Bandara Soekarno-Hatta, kemudian dia berpindah-pindah bekerja ke tiga majikan yang berbeda selama berada di Suriah. 
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, Dede mengeluhkan sakit di perutnya karena beban kerja yang dirasa terlalu berat, selain itu dia pun belum lama menjalani operasi sesar sebelum berangkat ke Suriah. 

Perempuan yang memiliki pengalaman kerja di Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Kuwait itu mengaku harus bangun pukul 6 pagi waktu setempat dan baru bisa tidur pada pukul 2 dini hari. 

Dede mengatakan ia awalnya tergiur dengan tawaran bekerja di Turki dengan gaji 600 dolar AS (hampir Rp9 juta), tetapi sesampai di Istanbul dia dijual ke Suriah dengan harga 12 ribu dolar AS (sekitar Rp179,6 juta) untuk bekerja selama empat tahun.

“KBRI Damaskus melakukan tindak lanjut dengan menemui pihak agensi dan diperoleh informasi bahwa berdasarkan hukum di Suriah, Dede memiliki izin tinggal dan izin kerja, serta telah menandatangani kontrak kerja. Majikan meminta ganti rugi jika dia memutus kontrak,” kata Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu Judha Nugraha melalui pesan singkat, Sabtu, 1 April 2023. 

KBRI juga telah mengirimkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Suriah terkait permohonan bantuan penyelesaian dan penerbitan exit permit.  
“Suriah menerapkan sistem kafalah di mana majikan memiliki kewenangan untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan pekerjanya untuk pulang,” kata Judha.

Selanjutnya, KBRI Damaskus telah berkoordinasi dengan otoritas Suriah untuk mengupayakan pemindahan Dede ke shelter KBRI dan mengupayakan exit permit, serta memfasilitasi kepulangannya ke Indonesia. 

“Kemlu juga mendorong pertanggungjawaban hukum terhadap agen pengirim di Indonesia, berkoordinasi dengan pihak Polri,” ujar Judha. 

Pada 31 Maret 2023, Kemlu bertemu dengan keluarga Dede yang menjadi korban perdagangan manusia itu di Karawang untuk menjelaskan langkah-langkah Kemlu dan KBRI untuk menangani kasus Dede. Dalam pertemuan tersebut, hadir pula Bupati Karawang, Polres Karawang, Disnaker Karawang, dan BP3MI. Menurut Judha, keberangkatan pekerja migran Indonesia yang tidak sesuai prosedur makin marak terjadi. Karena itu, diperlukan penguatan langkah pencegahan sejak dari hulu.

Pada 2022, KBRI Damaskus telah menangani kasus dan memfasilitasi pemulangan 244 pekerja migran Indonesia dalam 13 gelombang. Sejak awal tahun hingga hingga Maret 2023, KBRI telah memulangkan sebanyak 50 pekerja migran Indonesia dari Suriah. “Seluruh kasus tersebut adalah pekerja Indonesia yang diberangkatkan tidak sesuai prosedur dan kemudian mengalami permasalahan ketenagakerjaan dan eksploitasi di Suriah,” kata Judha menjelaskan. 

Warga Bontang Kalimantan Timur Dijual ke Suriah

Pengakuan seorang wanita yang mengaku warga Bontang dan menjadi korban perdagangan orang (human trafficking) ramai di media sosial, Jumat (7/4/2023). Wanita bernama Ayu Febriani ini mengaku diculik dan dijual ke Suriah.

Di dalam video berdurasi 58 detik tersebut, Ayu meminta Wali Kota Bontang untuk membantunya pulang ke Indonesia. Pasalnya dia terjebak di Suriah.

"Nama saya Ayu Febriarni. Saya di Negara Suriah. Maksud saya bikin video, minta bantuan wali kota bontangmemulangkan saya ke Indonesia," katanya.

Awalnya Ayu dijanjikan untuk bekerja di Turki sebagai driver. Namun saat sampai di sana, dia justru disekap dan dijual ke Suriah. Selama ini dia juga tidak diberikan akses komunikasi, termasuk akses internet.  

"Tolong bantu saya pulang, saya tidak mau di sini negara konflik. saya sudah setahun dan saya tidak bisa pulang sampai tiga tahun," pintanya.

Video singkat ini merebak luas di media sosial. Sampai saat kini Klikkaltim.com masih berupaya mencari informasi lebih dalam terkait hal ini. 




TINGGALKAN KOMENTAR