•   04 May 2024 -

Anggota DPR RI Irwan Fecho Tinjau Proyek Jembatan Program Kotaku di Bontang Kuala

Nasional - M Rifki
18 Oktober 2021
Anggota DPR RI Irwan Fecho Tinjau Proyek Jembatan Program Kotaku di Bontang Kuala Anggota DPR RI, Irwan (kiri) meninjau lokasi pengerjaan jembatan di Bontang Kuala/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM - Anggota DPR RI Irwan atau akrab disapa Irwan Fecho meninjau program Kota Tanpa Kumuh di Kelurahan Bontang Kuala, Selasa (19/10/2021). 

Lawatannya ke Bontang Kuala ini untuk memastikan program bedah pesisir ini berjalan lancar di lapangan. 

Namun, faktanya pengerjaan baru berjalan 60 persen. Padahal sisa waktu proyek sisa satu bulan lagi. 

Irwan dalam kunjungannya minta agar pengerjaan fisik berbasis swadaya masyarakat itu bisa selesai tepat waktu. Pada 27 November nanti, seluruh pekerjaan sudah rampung. 

Pekerjaan jembatan baru ini, kata Irwan, merupakan usulan warga Bontang Kuala ke pusat. Ia mengawal proses usulan ini hingga disetujui pemerintah pusat. 

Proyek senilai Rp 1 miliar itu akan membangun jembatan sepanjang 300 meter. "Secara persentase masih terealisasi 60 persen, makanya kita dorong biar pengerjaan rampung sesuai jadwal," kata Irwan saat melakukan peninjauan langsung pembangunan jalan di Kelurahan Bontang Kuala, Selasa (19/10/2021). 

Dari laporan diterima, kata pria asal Kutai Timur ini, kendala di lapangan akibat ketersediaan bahan baku seperti ulin, sulit diperoleh.

"Penanggung jawab harus bisa menggaransi agar dalam kurung waktu 5 minggu ini bisa selesai," sambungnya. 

Diketahui, program Kotaku juga berjalan bersamaan yang lokasinya berada di Kelurahan Berbas Pantai dengan target pengerjaan yang sama dan nilai pembangunannya pun juga sama. 

Di lokasi yang sama Kepala Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Kalimantan Timur Sandhi Eko Pramono, khusus pembangunan jembatan di Bontang Kuala sudah terselesaikan sepanjang 186 meter. 

Artinya ada sisa 114 meter yang masih akan dikebut pembangunannya. Untuk mengejar target waktu, pekerjaan setiap hari nya harus mencapai 3-4 meter per hari. 

"Kita pantau secara ketat dengan standar pengerjaan harus sesuai. Pengerjaan hingga hari ini sudah terhitung 4 setengah bulan jadi produktifitasnya harus dikebut," kata Sandhi. 

Saat disinggung tentang ketersediaan ulin yang sulit didapat, pihaknya akan menyisir penyedia kayu yang memiliki spesifikasi untuk pembangunan. 

Bahkan saat ketersediaan kayu dengan rencana awal tidak ada dan sudah mengupayakan pencarian hingga ke seluruh toko. 

Maka pihaknya akan melakukan perubahan desain melalui addendum yang didalamnya akan berubah terkait spesifikasi kayu dan harga satuan diubah, bahkan gambar jembatan juga berubah, juga harus berubah. .

"Semua punya alternatif, yang tidak bisa diubah ialah batas akhir pembangunan yaitu 27 November," terangnya. 

Sementara itu Lurah Bontang Kuala Rony Apriansyah juga berharap akan ada program Kotaku lanjutan untuk menata kawasan kumuh. 

Dengan itu, dirinya akan mengusulkan pembangunan jalan yang berada di dekat pusat kuliner didepan panggung. 

"Kan disini daerah yang menjadi destinasi wisata daerah apung, pembangunan kawasan tanpa kumuh tentunya diharapkan bisa berlanjut," kata Rony.




TINGGALKAN KOMENTAR