•   15 May 2024 -

Diduga Tercemar Pupuk, Udang Tambak di Kutim Mendadak Mati

Kutai Timur - Imran R Sahara
10 Januari 2018
Diduga Tercemar Pupuk, Udang Tambak di Kutim Mendadak Mati Petani tambak RT 01 Dusun Pantai menunjukkan udang budidayanya yang diduga tercemar tumpahan pupuk di perairan Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan. (IMRAN R/KLIKSANGATTA)

KLIKKALTIM.COM - Ribuan udang budidaya petani tambak di RT 01 Dusun Pantai, Desa Teluk Singkama, Kecamatan Sangatta Selatan, Kutai Timur, Kalimantan Timur sejak dua pekan terakhir dilaporkan mati mendadak. Akibatnya, ratusan hektare lahan petani tambak di daerah itu terancam gagal panen.

Penyebab kematian udang diduga dari dampak pencemaran ponton bermuatan pupuk yang tumpah di laut saat mecoba menyelamatkan ponton dengan posisi miring. Kapten kapal menyadarkannya di sekitar pantai lantaran diduga ponton mengalami kebocoran.

"Jarak ponton dari tambak Kelompok Tani Sibanua ini diperkirakan hanya berkisar 500 meter. Jadi kalau pasang, air laut naik dan masuk ke tambang," ujar Andi Hannan Iskandar, salahsatu warga setempat, Jumat, 5 Desember 2017.

Berdasarkan pengamatan media ini, di setiap tambak terdapat sekitar 20-an ekor udang yang mati. Warna udang tersebut kemerah-merahan. Petani setempat menyebut kematian udang terjadi setiap hari dan bermula sejak dua pekan terakhir. "Kemarin setiap hari kita bisa makan udang, tapi sekarang biar satu pun mungkin sudah tidak ada lagi," kata Andi.

/images/img_galeri/39LOKASI KAPAL PONTON PEMUAT PUPUK KARAM.jpg

Menindaklanjuti hal tersebut, Andi bersama anggota poktan Siabanua akan menuntut ganti rugi sesuai kerugian hasil panen di atas tambak 100 hektar kepada pihak yang bertanggung jawab. "Kita akan coba menemui agennya dulu, kalau tidak ada halangan besok kita berangkat," tuturnya.

Sementara Kepala Desa Teluk Singkama, Anshori, S. Sos, melalui keterangan tertulisnya tidak keberatan dengan perihal tersebut dilanjutkan dan diteruskan kepada pihak terkait. Ia mendukung proses hukum dilakukan apabila ditemukan kerugian terhadap masyarakat petani tambak akibat dugaan pencemaran lingkungan sesuai peraturan yang berlaku.

Diberitakan sebelumnya, satu unit ponton bermuatan pupuk 5.000 ton sandar di pantai Teluk Singkama dalam keadaan miring ke sisi kanan. Akibatnya, separuh dari muatan itu larut terkena air laut. Ponton yang sebelumnya ditarik oleh kapal tugboat bernomor 2003 IIa No.2227/L GT. 146 No.2570/IIa milik PT Citra Benua Borneo (CBS) itu berangkat dari Bontang dan akan berlayar ke Kendawangan, Kalimantan Barat. Usaha pemindahan muatan dilakukan dengan bantuan kapal Sabar Niaga asal Jakarta. (*)




TINGGALKAN KOMENTAR