•   20 April 2024 -

Jasad Pria Terborgol Ditemukan di Perairan Kukar, Diduga Korban Salah Tangkap

Kutai Kartanegara -
08 Januari 2020
Jasad Pria Terborgol Ditemukan di Perairan Kukar, Diduga Korban Salah Tangkap

KLIKKALTIM.com -- Sosok jasad pria tanpa identitas dengan kedua tangan terborgol, ditemukan mengambang di antara 2 ponton batubara Senin (6/1) sore. Lokasinya berada di perairan Pendingin, Sangasanga, Kutai Kartanegara. Hari ini, jasad itu diautopsi. Identitasnya pun terungkap. Diduga, jasad pria itu adalah tahanan polisi yang kabur, karena salah tangkap.

Keterangan diperoleh merdeka.com, jasad itu diperkirakan berusia 3 hari. Ditemukan kunci rumah, korek gas, dan uang Rp17 ribu. Dugaan kuat, jasad itu meninggal tidak wajar disebabkan adanya luka di wajah.

"Pada bagian wajah, ditemukan luka terbuka di pipi, dan bawah telinga kiri," kata Kaur INAFIS Polres Kutai Kartanegara Aiptu Dian Heri Wahyudi, ditemui merdeka.com, di RSUD AW Syachranie, Jalan Palang Merah, Samarinda, Selasa (7/1).

Untuk menguak kepastian sebab kematian jasad itu, medis rumah sakit melakukan autopsi, dimulai sekira pukul 11.45 Wita. Aroma busuk menyeruak di semua sudut ruangan kamar jenazah. Di tengah proses autopsi, datang seorang wanita hamil, Mita (20), didampingi keluarganya.

"Saya mau cek temuan jenazah kemarin. Jangan-jangan suami saya. Karena, suami saya tidak pulang ke rumah dari tanggal 3 Januari kemarin, sampai sekarang," kata Mita.

Mita mengaku, tinggal bersama suaminya, Andi Tommi Alun Samudera (21), di kawasan Mangkupalas, Samarinda Seberang, Samarinda. Saat terakhir ketemu, suaminya dalam kondisi tangan terborgol. "Waktu tanggal 3 itu, dia pamit mau ke tempat saudaranya di Sungai Lais (masih di Samarinda)," ujar Mita, yang tengah mengandung 9 bulan.

Tidak perlu menunggu lama, Mita pun memastikan, jenazah itu adalah suaminya. "Iya benar, suami saya. Dari bajunya. Kalau mukanya, saya tidak bisa kenali karena sudah membengkak," ungkap Mita.

Wana Arifin (36), ibu tiri Andi Tommi Alun, yang juga ditemui di kamar jenazah, mengaku Tommi datang ke rumahnya, Jumat (3/1) malam lalu, sekira pukul 22.30 Wita. "Dia minta lepaskan borgol, karena istrinya lagi hamil, dan dia merasa dijebak," sebut Wana, menirukan perkataan Tommi saat itu.

"Saya bilang, kamu kenapa lagi? Saya enggak berani buka pintu, jadi ngobrol lewat tirai jendela saja. Karena saya khawatir, nanti saya ikut tersangkut masalah. Jadi, dia bilang lari dari Jalan Harun Nafsi, ke tempat saya di Sungai Keledang," ujar Wana.

"Karena saya tidak bukakan pintu, dia minta uang dengan saya mau naik ojek. Saya kasih saja uang yang saya pegang. Sekitar Rp15 ribu. Katanya, dia mau ke Sungai Lais," sebut Wana.

Masih dari informasi diperoleh merdeka.com, borgol yang terpasang di kedua tangan Tommi, diduga adalah borgol aparat kepolisian Polsek Samarinda Seberang. Tommi kabur, karena dia tidak merasa melakukan dugaan pencurian yang dituduhkan polisi.

Namun demikian, jadi pertanyaan besar, sejak kabur, Polsek Samarinda Seberang tidak melakukan pencarian Tommi, dan tidak memberitahukan keluarganya. Dikonfirmasi wartawan, Polsek Samarinda Seberang menepis adanya tahanan yang kabur, dari penyelidikan dan pengembangan kasus mereka.

Sementara, Polsek Sangasanga justru bertindak hati-hati terkait kasus itu. Upaya autopsi memang dilakukan, mengingat temuan jasad berada di wilayah perairan sungai Pendingin, Sangasanga, yang menjadi wilayah hukum Polsek Sangasanga.

"Benar, identitas jasad itu adalah Andi Tommi Alun. Kalau soal itu (Tommi kabur dengan tangan terborgol), keterangan itu masih kami dalami," singkat Kapolsek Sangasanga AKP Zainal Arifin, yang juga ditemui di kamar jenazah RSUD AW Syachranie sore ini.

 

Sumber : merdeka.com




TINGGALKAN KOMENTAR