•   02 May 2024 -

Kiprah Neni Moerniaeni Pimpin Bontang, Bunda Bagi Pelajar & Ramah Investasi

Kaltim -
22 Maret 2021
Kiprah Neni Moerniaeni Pimpin Bontang, Bunda Bagi Pelajar & Ramah Investasi Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyerahkan secara simbolik bantuan alat sekolah kepada pelajar/DOK

KLIKKALTIM.COM - Neni Moernieni dan Basri Rase senyum sumringah di aula Gedung Lamin Etam, Jalan Gajah Mada, Samarinda.

Dengan stelan putih-putih mereka berdiri dihadapan Gubernur Kaltim kala itu, Awang Faroek Ishak. Tepat hari ini, 5 tahun lalu mereka diambil sumpahnya memimpin Kota Bontang periode 2016-2021.

Neni Moerniaeni mematahkan dominasi kaum adam sebagai Kepala Daerah berjuluk Kota Taman ini.

Dari tangan dingin perempuan pertama inilah sejumlah prestasi gemilang berhasil disabet selama menjabat.

Di awal kepemimpinanya, Alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini dihadapkan persoalan defisit keuangan. APBD Bontang dari Rp 1,9 triliun melorot tajam menjadi Rp 800 miliar.

Dengan keterbatasan itu, Neni dan Basri sigap melangkah. Mula-mula sejumlah belanja modal dikurangi tak terkecuali gaji para pegawai honorer.

Kala itu, kebijakan tak populis harus diambil. Neni harus memilih untuk mengurangi upah ketimbang memutus hubungan kerja aparaturnya.

Tahun ke-3 kepemimpinanya, keuangan daerah berangsur pulih. Walhasil, Neni memulihkan upah bahkan lebih besar setara UMK.

Bunda Pendidikan 

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menyerahkan secara simbolik bantuan alat sekolah kepada pelajar/DOK

Di bidang pendidikan, cita-cita Neni sejak lama akhirnya terwujud di tahun kedua pemerintahannya. 38 ribu pelajar menikmati subsidi sepatu, tas dan seragam sekolah.

Sempat terhenti di tahun 2018, kebijakan bantuan pelajar ini dilanjutkan di tahun 2019.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga mengapresiasi inovasi pelayanan dari mantan Dokter Spesialis AWS Samarinda ini.

Program Pendidikan Anak Pulau (Prodikau) menjadi salah satu dari 16 program yang mencuri perhatian Tjahjo Kumolo, Mendagri saat itu.

Neni sadar investasi pendidikan akan melahirkan generasi emas untuk Bontang kedepannya.

Kemiskinan Turun

Ilustrasi kemiskinan 

Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bontang jumlah penduduk miskin menurun kurun kepemimpinan Neni - Basri.

Di awal 2016 jumlah warga miskin di Bontang sebanyak 8.750 orang.

Di penghujung masa jabatanya, jumlahnya turun sekitar 1000 orang dengan presentase kemiskinan berhasil turun 1 digit menjadi 4,38 persen.

Sejumlah program pengentasan kemiskinan memang getol dilaksanakan. Diawali dari stimulan warga miskin. Neni - Basri memanfaatkan teknologi untuk mendata para warga kurang mampu.

Melalui aplikasi e-Warung, setiap Keluarga Miskin (Gakin) menikmati subisidi bulanan untuk beras dan telur.

Penataan kampung kumuh di pesisir juga dilakukan. Melalui program KOTAKU, Selambai, di Kelurahan Lok Tuan ditata lebih menarik tanpa APBD Bontang.

Begitupun dengan hunian gakin. Ada 3 Rusunawa yang dibangun yang diperuntukkan bagi para pekerja dengan upah rendah.

Ramah Investasi

Salah satu pabrik yang berdiri di masa kepemimpinan Neni - Basri 

Dua pabrik berhasil berdiri di masa kepemimpinan Neni - Basri. Rata-rata keduanya menyerap ribuan tenaga kerja.

PLTU Teluk Kader kapasitas 2x100 megawatt mulai didirikan pada 2018.

Kala itu, keuangan daerah belum sepenuhnya pulih. Tetapi, Neni berhasil menggaet investor menanamkan modal mereka di Bontang.

Berselang setahun berikutnya, giliran PT Energi Unggul Persada (EUP) yang kepincut. Anak usaha milik gamacorp itu mendirikan pabrik pengolahan kelapa sawit di Bontang Lestari.

Investasi Pabrik NPK Cluster Pupuk Kaltim sebenarnya sudah mendapat dukungan dari Neni. Hanya saja, penolakan massif dari warga membuat proyek besutan Pupuk Kaltim itu batal dibangun usai putusan peradilan mengabulkan gugatan warga.

Sekarang Neni bisa melepas kesibukannya sebagai kepala daerah. Setelah menyelesaikan masa bakti, Neni mengaku akan menetap di Bontang. Mengisi hari-harinya bersama keluarga.




TINGGALKAN KOMENTAR