•   22 October 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Hasil Survei BPS, Kalau Pendapatan Segini Kalian Masuk Kategori Orang Miskin di Kaltim 

Kaltim - Redaksi
09 Juli 2024
 
Hasil Survei BPS, Kalau Pendapatan Segini Kalian Masuk Kategori Orang Miskin di Kaltim  Ilustrasi kemiskinan/antara

KLIKKALTIM.COM - Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur mengumumkan presentase kemiskinan menurun tahun 2024 ini menjadi 5,98 persen atau minus 0,33 poin dari tahun 2023 yang tercatat 6,11 persen. 

Penurunan itu membuat jumlah warga miskin di Kaltim berkurang 9.730 ribu orang, tahun ini total warga miskin di Kaltim sebanyak 221,31 ribu orang. "Kaltim berada di posisi ke-7 terendah dengan angka sebesar 5,78 persen," ujar Kepala BPS Kaltim, Yusniar Juliana, disadur dari RRI, Senin (1/7/2024).

Yusniar menjelaskan bahwa terdapat perbedaan signifikan dalam sebaran persentase penduduk miskin antara wilayah perkotaan dan pedesaan. Tingkat kemiskinan di perkotaan turun sebanyak 0,21 poin persen, sementara di pedesaan turun lebih signifikan sebanyak 0,52 poin persen. Penurunan yang lebih cepat di pedesaan diharapkan dapat mengurangi kesenjangan kemiskinan antara kedua wilayah tersebut.

Berdasarkan definisi BPS, penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Garis kemiskinan di Kaltim pada Maret 2024 naik sebesar 5,54 persen, dari Rp 790.186 per kapita per bulan pada Maret 2023 menjadi Rp 833.955 per kapita per bulan pada Maret 2024. Dengan begitu, pendapatan tiap individu di bawah garis kemiskinan disebut sebagai penduduk miskin. 

BPS memetakan, rata-rata satu rumah tangga miskin di Kaltim memiliki 5,13 atau 5 orang dalam tiap rumah tangga sehingga rata-rata pendapatan minimum garis kemiskinan Rp 4.278.189 per rumah tangga per bulan. Apabila pendapatan 1 rumah tangga di bawah Rp 4,2 juta disebut miskin di Kaltim. 

Konsumsi 

Peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan komoditi bukan makanan. Pada Maret 2024, komoditi makanan menyumbang sebesar 70,82 persen terhadap garis kemiskinan, sedangkan komoditi bukan makanan hanya menyumbang 29,18 persen.

Beras masih menjadi penyumbang terbesar pada garis kemiskinan, yakni sebesar 17,45 persen di perkotaan dan 19,85 persen di pedesaan. Rokok kretek filter menjadi kontributor terbesar kedua dengan sumbangan 13,98 persen di perkotaan dan 16,02 persen di pedesaan. 

Komoditi terbesar lainnya di perkotaan adalah daging ayam ras, telur ayam ras, dan mi instan, masing-masing dengan kontribusi sebesar 4,72 persen, 4,15 persen, dan 2,85 persen. Sementara itu, di pedesaan, komoditi terbesar lainnya adalah telur ayam ras, daging ayam ras, dan mi instan, dengan kontribusi masing-masing sebesar 4,17 persen, 3,14 persen, dan 2,73 persen.

Sebagai informasi, angka kemiskinan di seluruh provinsi menunjukkan bahwa Bali memiliki angka kemiskinan terendah sebesar 4,00 persen, sementara Papua Pegunungan memiliki angka kemiskinan tertinggi sebesar 32,97 persen. Angka kemiskinan di Kaltim berada di bawah rata-rata nasional yang tercatat sebesar 9,03 persen.

Sumber : RRI.co






TINGGALKAN KOMENTAR