Bontang Puncaki Posisi Pengangguran Tertinggi di Kaltim

KLIKKALTIM.COM – Jumlah pengangguran di Kalimantan Timur tahun ini alami peningkatan. Dari data Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur jumlah pengangguran pada Agustus 2020 dengan periode yang sama 2019 (year on year) mengalami kenaikan sekitar 17,92 ribu orang.
Dari berita resmi statistik BPS Kaltim tercatat jumlah warga Kaltim yang menganggur Agustus tahun ini meningkat 0,93 persen. BPS juga mencatat terdapat 30.985 pengangguran terjadi akibat pandemi Covid-19 dari periode Februari-Agustus 2020.
Masih dari BPS Kaltim. Data menunjukkan wilayah di Kaltim dengan tingkat pengangguran tertinggi diduduki Kota Bontang. Kurun tiga tahun (2017-2019) berurut tingkat pengangguran paling tinggi terjadi di kota industri ini.
Dari laman https://kaltim.bps.go.id/indicator/6/59/1/tingkat-pengangguran-terbuka-tpt-menurut-kabupaten-kota.html menunjukkan jumlah pengganguran terbuka di Kaltim diduduki Bontang sekitar 9,19 persen di tahun 2019.
Di posisi kedua diisi Balikpapan dengan presentase 7,29 persen, sedangkan Penajam Paser Utara (PPU) berada di posisi ketiga dengan presentase 6,26 persen.
Lapangan Kerja Terbatas
Dinas Ketenagaakerjaan Kota Bontang membenarkan tingkat pengangguran tinggi di Bontang akibat lapangan kerja memang terbatas.
Dari data Disnaker, kurun Januari-Agustus jumlah lowongan kerja yang tersedia hanya 1.226 lowongan. Tetapi, peminat kerja yang melamar sebanyak 4.848 orang.
“(Pengangguran) karena lapangan kerja yang terbatas, pencari kerja di Bontang juga lebih tertarik pada pekerjaan di sektor pengolahan dan konstruksi,” pungkas Staf Pengantar Kerja, Disnaker Bontang, Siti Mutaharoh saat dikonfirmasi klikkaltim.com, Selasa (10/11/2020).
Siti Mutaharoh menambahkan, pencari kerja yang mendaftar biasanya mengikuti dari banyaknya lowongan kerja yang terbuka.
Sejauh ini, sektor yang membuka lowongan kerja terbanyak bergerak dibidang konstruksi dan pembangunan.
Klik Juga : Soal Penggangguran di Bontang, Begini Penjelasan Dinas Ketenagakerjaan
"Paling banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor pengolahan dan pembangunan," imbuhnya. Ia pun menyebutkan, selama pandemi Covid-19, lowongan kerja memang mengalami pengurangan.
Sebelumnya perusahaan menyerap tenaga kerja hingga ratusan. Saat ini mengalami pengurangan hingga puluhan. "Saat ini berkurang, karena mematuhi protokol kesehatan juga," bebernya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: