•   28 April 2024 -

Mengenang Guntung & Bontang Kuala Masa Lampau; Penuhi Kebutuhan dari Sistem Barter Beras dengan Ikan

Humaniora - Asriani
15 Desember 2020
Mengenang Guntung & Bontang Kuala Masa Lampau; Penuhi Kebutuhan dari Sistem Barter Beras dengan Ikan Dewan Adat Lembaga Adat Kutai Guntung, Hamid Badui.

KLIKKALTIM.COM - Dahulu masyarakat pesisir di Bontang memilih alat transportasi tercepatnya melalui jalur laut dengan menggunakan perahu dayung.

Namun saat ini, keberadaan perahu dayung sudah hilang, dan digantikan dengan kapal ketinting.

Perahu kecil ini pernah mengalami masa kejayaan sebelum tahun 80an, karena menjadi alat transportasi satu-satunya di laut.

Dewan Adat Lembaga Adat Kutai Guntung, Hamid Badui menuturkan, pada saat gelombang laut kencang, untuk kembali pulang masyarakat menyusuri pinggiran bakau.

"Kencang gelombang tidak bisa memotong, jadi ke pinggir nyusur, jadi kalau apa-apa gampang lari ke mangrove," tuturnya, saat disambangi di rumah tuanya, Loktuan.

Dapat dimaklumi, dahulu masyarakat menghidupi dirinya dengan saling bertukar makanan sebelum adanya keberadaan rupiah.

Perahu dayung jadi alat penghubung antar Kelurahan Guntung dengan Kelurahan Bontang Kuala.

Pun demikian sampai saat ini, untuk jalur cepatnya masyarakat masih menggunakan alat transportasi laut.

Namun yang menjadi pembeda, perahu yang digunakan bukan lagi perahu dayung, melainkan perahu ketinting.

Saat ini, masyarakat nelayan menggunakan perahu ketinting untuk mencari ikan di laut. Dan beberapa juga masih menggunakan sebagai alat transprotasi ke BK, apabila ada keperluan.

Hamid sapaannya mengatakan, dahulu daerah Guntung dan BK erat kaitannya dan saling bertransaksi tukar-menukar hasil kebun maupun hasil laut.

"Di sana tukar ikan asin, kalau kita dari sini sayur-sayuran maupun beras," ujarnya saat disambangi di rumah tuanya, Loktuan.

Dikatakannya kembali, dahulu masyarakat Bontang Kuala memperoleh beras yang ia konsumsi berasal dari hasil pertanian Kelurahan Guntung.

Dikatakan sedemikian, karena daerah Guntung memiliki nilai produksi pertanian dengan kualitas yang bagus.

Namun saat ini peradaban sawah sudah hilang, kemudian persawahan pun disulap menjadi rumah penduduk.

Tidak heran, banjir sering terjadi karena pemukiman yang dibangun warga bekas persawahan "Itu sawah rawa padi, jadi sering banjir," terangnya




TINGGALKAN KOMENTAR