•   28 April 2024 -

Asal Mula Orang Mamuju ke Bontang dari Cerita Rakyat : Legenda Desa Tanjung Laut

Humaniora -
13 Maret 2021
Asal Mula Orang Mamuju ke Bontang dari Cerita Rakyat : Legenda Desa Tanjung Laut Potret warga suku Mamuju di Pulau Tihi-Tihi/Ist

KLIKKALTIM.COM - Kampung Karampuang di Mamuju mulanya daerah pesisir yang aman dan kondusif.

Kepala Kampungnya Haji Hubbi. Pria dari kalangan ningrat ini memimpin wilayahnya dengan arif.

Di awal tahun 1950an teror keamanan mulai menggangu keharmonisan warga setempat.

Kelompok pemberontak pimpinan Kahar Muzakkar mulai meneror warga di Sulawesi Selatan, tak kecuali kampung Karampuang.

Singkat cerita, kelompok pemberontak melancarkan aksi perampokan dan penculikan kepada para tokoh dan pimpinan kampung.

Haji Hubbi termasuk orang yang diculik oleh kelompok revolusi ini. Namun, Haji Hubbi berhasil selamat.

Dia dilepaskan di tengah hutan. Pun diancam agar tak kembali ke wilayahnya.

Mendengar kabar tersebut, Haji Habibon saudara Haji Hubbi berinisiatif mengungsikan kakaknya ke Kalimantan.

3 orang warga Karampuang diminta menemani Haji Hubbi menyeberangi Selat Makassar menuju Pulau Kalimantan.

Perahu Sandeq yang ditumpangi sandar di pesisir Bontang. Yang kala itu, belum banyak dijamah warga.

Haji Hubbi dan awak kapal menetap di Pulau Tehe-Tehe.

Dari sinilah diyakini awal mula orang-orang Mandar-Mamuju tiba di Bontang

Cerita singkat ini dirangkum dari jurnal Mustiawati, Aquari (2018). Adaptasi Lingkungan Masyarakat Pendatang Dalam Cerita Rakyat Bontang. Volume 30, nomor 1, Juni 2018.

Dari jurnal itu, Aquari mengkaji dari cerita rakyat "Legenda Desa Tanjung Laut Bontang".

Disebutkan, dalam pelariannya Haji Hubbi dan rombongan menumpangi kapal layar yang juga membaw kapal kecil disebut sopek.

Sopek merupakan perahu kecil yang digunakan saat di peraiaran dangkal ketika kapal berlabuh.

Lebih lanjut, disebutkan kelompok Haji Hubbi memohon izin ke warga dan pemerintahan setempat untuk menetap di daratan (Tanjung Laut).

Bontang kala itu dihuni oleh warga pendatang yang menetap di Lempake (Kelurahan Lok Tuan), Kanimbungan (Kelurahan Guntung), Gunung Terake (Gunung Sari di Kelurahan Api-Api) dan Bontang Kuala.

Tanjung Laut, saat itu terbagi dalam 3 wilayah yakni Tanjung Laut Ulu, Ilir dan Tanjung Laut Tengah yang didiami warga Suku Kutai.

Orang-orang dari Suku Mandar dan Mamuju kemudian menempati wilayah Tanjung Laut Ulu dan Tanjung Laut Ilir.

Masyarakat dari Mamuju memilih bertahan hidup sebagai nelayan, sesuai latar belakang mereka di daerah asalnya.

Haji Habibon saat itu memimpin ekspedisi kedua menyusul kakanya yang lebih dulu tiba.

Sebagai pendatang, kala itu Haji Habibon meminta izin lebih dulu kepada warga setempat untuk menempati wilayah Tanjung Laut Ulu.

Sikap toleransi saat itu berlangsung solid dan harmonis. Akhirnya tercipta suatu hubungan yang baik antar pendatang.

Pustaka :

  • ‌jurnal Mustiawati, Aquari (2018). Adaptasi Lingkungan Masyarakat Pendatang Dalam Cerita Rakyat Bontang. Volume 30, nomor 1, Juni 2018. Permalink/DOI:http://dx.doi.org/10.29255/aksara.v30i1.125.59-73



TINGGALKAN KOMENTAR