•   28 June 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Warga Harus Bayar Rp 120 Ribu hingga Rp 1 Juta Perbaiki Motor Mogok Usai Isi BBM; Bengkel Kewalahan Layani Pelanggan

Bontang - M Rifki
03 April 2025
 
Warga Harus Bayar Rp 120 Ribu hingga Rp 1 Juta Perbaiki Motor Mogok Usai Isi BBM; Bengkel Kewalahan Layani Pelanggan Bahan bakar yang dikuras dari kendaraan milik warga di Bengkel Jalan MT Haryono. Jumlah pelanggan membludak sejak H-2 karena masalah brebet. (M Rifki - Klik Kaltim)

BONTANG- Jumlah kendaraan yang mogok massal usai mengisi bahan bakar masih terjadi di Bontang. Warga harus merogoh kocek cukup dalam demi memperbaiki motor mereka di bengkel. 

Salah satu bengkel di bilangan Jalan MH Thamrin, Kelurahan Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara misalnya sudah menangani 50 motor dengan kasus mogok atau brebet usai mengisi bahan bakar. 

Pemilik Bengkel Aris mengatakan, sejak H-2 lebaran sampai saat ini sudah menangani paling tidak 50 motor dengan keluhan yang sama. 

Biayanya pun bervariasi. Untuk ongkos nguras tangki plus biaya jasa nilainya Rp120 ribu. Harga itu belum termasuk pergantian onderdil. 

Sementara biaya pergantian onderdil fuel pump atau pompa bensin juga bervariasi tergantung merk mulai Rp250 hingga Rp800 ribu. 

Sedangkan jenis motor Yamaha nilainya Rp700 ribu sampai dengan Rp1 juta. Itu sudah include dengan ongkos perbaikan dengan 1 set pembelian onderdil. 

"Biaya sebenarnya relatif. Tergantung keluhan. Tapi mayoritas pelanggan minta dibersihkan saja. Ongkosnya lumayan juga," ucap Aris kepada Klik Kaltim, Kamis (3/4/2025). 

Lebih lanjut, Aris mengatakan saat mekanik membongkar atau menguras tangki memang didapati lendir di bagian saringan BBM motor. Biasanya itu terjadi karena BBM tercampur air atau dengan bio diesel. 

Untuk durasi perbaikan memakan waktu selama 1 jam, namun dengan membludaknya jumlah konsumen sehingga penanganan harus bergiliran. 

"Kewalahan juga mekanik. Ini bukan terjadi di bengkel kami saja. Tapi hampir di semua bengkel. Kami punya grup. Bukan hanya Pertamax tapi Pertalite juga ada yang kasusnya serupa diduga tercampur air," sambungnya. 

Aris meminta pihak kepolisian untik mengusut kasus tersebut. Karena dia turut prihatin warga menjadi korban dengan keluhan yang sama. 

Meski kebanjiran rejeki. Aris mengaku kasihan kepada warga yang jadi korban. Karena sebagian dari mereka menjadikan motor itu sebagai kendaraannutama untuk menunjang aktivitas. 

Menurutnya, seharusnya Polisi menggandeng lembaga independen yang bisa meneliti BBM tersebut benar-benar aman. Karena warga pun was-was membeli BBM pertamax dan Pertalite pasca insiden motor berebet. 

Gejala motor kemasukan air bisa terjadi karena beberapa faktor. Bisa akibat menerobos banjir ataupun kandungan BBM tercampur sendirinya dengan air. 

"Harusnya polisi cek juga di bagian penyimpanan BBM dan di tangki pengisian. Terus libatkan juga dari mekanik handal atau lembaga independen lainnya. Biar masalah ini jadi selesai," pungkasnya.






TINGGALKAN KOMENTAR