Warga Gigit Jari, Pemkot Bontang Tak Anggarkan Perbaikan Jembatan Atletik III di 2023

KLIKKALTIM.COM - Warga yang berharap Pemkot Bontang segera memperbaiki jembatan yang nyaris ambruk di Gang Atletik 3 RT 27 Kelurahan Api-api, Bontang Utara terpaksa gigit jari. Pasalnya, Pemkot belum berencana melakukan perbaikan di tahun depan. Alasannya, pembangunan membutuhkan anggaran yang lumayan besar. 

Anwar Nurddin, Kabid Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) Bontang mengatakan pembangunan jembatan paling tidak membutuhkan anggaran kurang lebih Rp 2,5 miliar. Dia pun mengakui jembatan ini belum masuk dalam program pembangunan Pemkot di tahun depan. Sejauh ini pembangunan di Gang Atletik 3 RT 27 Kelurahan Api-api masih ada di daftar tunggu. Program perbaikan hanya akan menyasar jembatan di Jalan Pontianak Kelurahan Gunung Telihan. 

Dari catatan PUPRK, ada sekitar 5 jembatan di Kelurahan Api-api yang membutuhkan perbaikan. Kemudian di Kelurahan Bontang Kuala terdapat 3 jembatan, dan di Kelurahan Guntung juga ada 3 jembatan. Keseluruhannya masih masuk daftar tunggu. 

Seluruh jembatan itu juga sudah memiliki kajian perencanaan dan akan diupayakan pada anggaran selanjutnya. 

"Iya kami sudah melihat daftar perbaikan jembatan ada 11 di tiga kelurahan. Cuman di 2023 belum ada perbaikan karena anggaran terbatas," ucap Anwar kepada Klik Kaltim, Senin (26/12/2022). 

Kendati demikian, PUPRK juga tidak mengetahui pada medio 2020 lalu ada anggaran perbaikan yang dihapuskan. Apalagi, perencanaan baru dibuat pada 2019 lalu. 

Lanjut Anwar, Pemkot Bontang juga akan terus mengupayakan adanya perhatian khusus untuk perbaikan jembatan. 

"Nemang kita sudah buat perencanaannya semua. Jembatan itu juga akan dibuat permanen. Agar aliran sungai tidak lagi terhambat karena tumpukkan sampah di tiang jembatan kayu," sambungnya. 

Baca juga : Rusak dan Terancam Ambruk, Warga Api-Api Rogoh Kocek Pribadi Perbaiki Jembatan

Dari pantauan Klik Kaltim, jembatan Gang Atletik 3 itu kerap diperbaiki secara swadaya oleh masyarakat. Bahkan  mereka rela merogoh kocek pribadi untuk memperbaiki papan lintasan agar tidak terperosok. 

Salah seorang warga RT 27 Kelurahan Api-api Zainuri mengaku sudah beberapa kali menambal papan jembatan yang sudah rusak. 

Dia mengganti agar pejalan kaki tidak terperosok akibat papan yang lepas. Apalagi, itu merupakan akses warga jika ingin ke Jalan DI Panjaitan. 

"Mau sampai kapan ini ditambal sulam. Masa harus menunggu korban baru diperbaiki. Sudah lama rusak harusnya di respon lah," tutur Zainuri. 

Diketahui, pembangunan jembatan itu sudah sejak 2004 lalu. Jembatan kayu ulin itu mulai rusak pada 2012 lalu. Sudah lebih 10 tahun jembatan itu dibiarkan dengan kondisi yang memperihatinkan.