Warga Diminta Sabar, Pemkot Janji Selesaikan Persoalan Akses Utama Bontang Kuala yang Terendam Banjir Rob
Wali Kota Bontang Neni Moernaeni (Klik Kaltim).
BONTANG - Pemkot berjanji akan segera menjalankan program penanggulangan banjir rob yang kerap kerap merendam akses jalan utama Bontang Kuala.
Wali Kota Bontang Neni Moernaeni mengaku intens berkoordinasi dengan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim untuk mengalokasikan anggaran program penanggulangan.
Neni menjelaskan bahwa Pemerintah Daerah sulit untuk menjalankan program penanganan, khususnya terkait dengan akses utama karena aset tersebut merupakan milik pemerintah pusat. Ditambah lagi, dengan kondisi keuangan daerah yang merosot akibat pemangkasan dana transfer dari pusat.
"APBD Bontang 2026 berkurang, jadi kita lobi pusat. Ini sedang berlangsung," ucap Neni usai menghadiri Pesta Laut, Rabu (17/12/2025).
{[2}}
Beberapa opsi penanggulangan banjir rob sebenarnya telah dirancang pemerintah pusat dan daerah. Salah satunya dengan membangun dinding keliling dengan kebutuhan anggaran mencapai Rp80 miliar. Belum termasuk peninggian Jalan mulai depan SD Negeri 001 Bontang Utara hingga gapura.
"Semoga saja bisa diakomodir pusat. Saya akan berusaha,"Sambungnya.
Puluhan tahun masyarakat Bontang Kuala harus menelan pil pahit akibat akses utama terendam saat banjir rob. Aktivitas mereka bahkan harus dihentikan dalam durasi 4 jam karena jalan dipenuhi air asin. Terlebih trotoar yang selama ini digunakan untuk akses darurat strukturnya sudah tidak lagi kokoh.
Agung Anugrah berharap masyarakat tidak lagi terkena dampak. Apalagi saat banjir terjadi pada pagi hari. Banyak warga yang terpaksa izin bekerja dan sekolah untuk datang terlambat. Konsekuensi yang didapat juga keselamatan. Karena buaya yang mengintai.
"Kami ingin secepatnya ada perbaikan. Jangan tunggu banyak korban," pungkasnya. (*)
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: