Usulan Peningkatan Jalan di Bontang Kuala Disuarakan Anggota DPR RI Irwan Pecho

KLIKKALTIM.COM - Usulan peningkatan jalan di Bontang Kuala disuarakan Anggota DPR RI Irwan. Politisi Partai Demokrat itu terus memperjuangkan agar usulan itu diakomodir Pemerintah Pusat. 

Hal itu disampaikan saat Irwan menyambangi Bontang pada Kamis (27/7/2023) pagi. Kepada awak media beberapa usulan sudah disuarakan. 

"Saya usulkan itu tahun 2024. Bontang Kuala objek wisata. Jadi harus diperhatikan juga fasilitasnya," terang Irwan kepada Klik Kaltim, Kamis (27/7/2023). 

Dikatakan Irwan sebelumnya telah menyuarakan sejumlah program untuk Kota Bontang. Salah satunya adalah perbaikan jalan Bontang Lestari. Perjuangan itu pun membuahkan hasil, perbaikan jalan Bontang Lestari dari pemerintah pusat telah dikerjakan di tahun ini.

Alokasi anggaran yang didapat untuk perbaikan juga tidak tanggung-tanggung. Nilainya Rp 100 miliar yang dibagi menjadi dua tahap. 

Kemudian juga ada alokasi pembangunan Kampung Selambai. Dari informasi di sana juga mendapat kucuran APBN senilai Rp 30 Miliar dengan skema multi years kontrak. 

"Jadi Bontang harus diperhatikan sama Pemerintah Pusat. Kita ingin pembangunan merata hingga ke pelosok," sambungnya. 

Baca juga: 4 KM Jalan di Bontang Lestari Bakal Mulus, Dapat Anggaran 50 Miliar dari Pusat

Pemerintah Kota Bontang memiliki 3 alternatif dalam penanganan banjir rob yang merendam akses utama masuk ke kampung di atas air Kelurahan Bontang Kuala. 

Kepada Klik Kaltim, Kepala Badan Penelitian, Perencanaan dan Pengembangan (Bapelitbang) Amiruddin mengatakan, dari hasil desain kajian ada 3 alternatif untuk mengatasi masalah banjir rob di Bontang Kuala.

Pertama, dengan membangun jalan baru menggunakan tiang peyangga seperti jembatan. Alternatif kedua menggunakan sheet pile jalan raya sepanjang 800 meter. kedua metode ini paling tidak membutuhkan anggaran senilai Rp 60 miliar. 

Sementara alternatif ketiga ialah melakukan pembetonan pagar keliling atau tanggul. Kalau menggunakan metode ini paling tidak hanya membutuhkan anggaran senilai Rp 40 miliar.