Tes Urin Pegawai Bakal Berjalan Lagi di Bontang; Digelar Mendadak dan Diacak

BONTANG- Program deteksi dini atau tes urine Aparatur Sipil Negara (ASN) akan dilakukan Badan Narkotika Nasional Kota Bontang dalam waktu dekat.
Kepala BNNK Bontang Lulyana Ramdhani mengatakan, program deteksi dini untuk memastikan semua ASN di daerah terhindar dari penyalahgunaan narkoba.
BNN dan Polres Bontang tengah berkoordinasi dalam hal menelusuri kemungkinan peredaran narkoba di kalangan ASN.
"Wali Kota dan Wakil mendukung. Program tes urine akan berjalan," ucap Lulyana.
Diketahui pada 2024 lalu BNNK menjaring 3 orang oknum pegawai itu diantaranya 2 orang tenaga honorer dari Dinas Pemadam Kebakaran dan penyelamatan (Disdamkartan). Kemudian 1 oknum ASN di Kelurahan Gunung Telihan.
Program ini diyakini ampuh untuk melakukan deteksi. Dari hasil itu BNN akan melakukab pembinaan berupa rehabilitasi. Untuk sanksi akan diserahkan sepenuhnya ke Pemkot Bontang.
"Tinggal tunggu waktu saja. Nanti akan acak minimal 5 persen ASN di cek urinenya," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Bontang Neni Moernaeni meminta Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) memonitor Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang rawan terhadap penggunaan narkoba.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) menjadi OPD yang acap kali kedapatan personilnya mengkonsumsi narkoba.
Belum lagi beberapa waktu lalu terdapat Tenaga Kontrak Daerah (TKD) mereka yang kedapatan menjadi pengedar sabu.
Seyogyanya semua ASN dan TKD bisa tunduk dan patuh terhadap selogan Ber-Akhlak atau Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif.
"BKPSDM harus lakukan pendampingan. Tes urine kalau ada informasi atau yang dicurigai. Kolaborasi dengan Arat Penegak Hukum (APH)," ucap Neni.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: