•   22 November 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Tak Semua Penjahit Lokal Diberdayakan Jahit Seragam Sekolah

Bontang - M Rifki
04 Agustus 2024
 
Tak Semua Penjahit Lokal Diberdayakan Jahit Seragam Sekolah Penjahit lokal, Arbani mengaku tak kebagian penjahit seragam sekolah tahun ini/M Rifki - Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Program pengadaan seragam sekolah gratis di Bontang tidak dirasakan sebagian penjahit lokal. Padahal Pemkot Bontang mengklaim terdapat sekitar 200 penjahit yang dilibatkan.

Klik Kaltim menyisir wilayah Jalan DI Pandjaitan Kelurahan Api-Api. Di sana terdapat 4 penjahit yang mengaku tidak mendapatkan tawaran untuk membuat seragam sekolah.

Dudi, penjahit di RT 25, Kelurahan Api-Api mengaku, tidak mengetahui pengadaan seragam sekolah memberdayakan penjahit lokal. 

Padahal dirinya mengaku sanggup saat dilibatkan. Setiap hari dirinya mampu membuat setidaknya sampai 4 stel baju dan celana sekolah.

"Informasi saya malah baru tahu kalau ada program itu. Selama ini saya tidak ada tuh ditawarin atau diajak bicara," ucap Dudi.


Senasib dengan Dudi, penjahit Firdaus. Kata dia, program pemberdayaan penjahit lokal tidak berjalan. Pasalnya dirinya saja tidak mendapatkan paket jahitan untuk, anak sekolah dari Pemkot Bontang.

Bahkan dia mengaku siap menjahit 100 stel jika memang harga cocok. "Kalau pemberdayaan buktinya saya tidak ada dapat. Kalau dapat saya pasti manggil orang untuk, bantuin jahit lumayan, kan bantu ekonomi kita juga," terang Firdaus.

Harga Murah

Lain halnya dengan Arbani, pemilik Adeba Taylor ini mengaku hanya pernah didatangi oleh pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) tapi belum ada tindaklanjut.

Arbani mengaku saat ditawari pekerjaan jahit seragam dengan bayaran upah Rp 100 ribu per stelnya.

Namun, ia menawarkan harga Rp 170 ribu per stelnya. "Kalau info yang saya dapat pihak ketiga itu menggunakan penjahit yang baru latihan ditempatnya. Entah kenapa kami yang justru, sudah, berkecimpung di dunia jahit lama tidak dilibatkan," ucap Arbani.

Dirinya bahkan sedikit menyarankan agar pengadaan jahitan itu diberikan ke masing-masing sekolah. Kemudian bisa menggunakan skema zonasi.

Artinya setiap sekolah yang berada di dekat tempat usahanya bisa menggunakan jahitannya untuk seragam sekolah.

"Disini dekat sama SD 008, 003 dan 001 Bontang Utara. Juga dekat dengan SMP 1 Negeri. Tapi sama sekali kami tidak ada digunakan. Tapi yah mau diapain kan sudah berjalan juga," sambungnya.

Tidak jauh dari Penjahit Adeba, Nursam juga mengaku sempat dapat tawaran yang sama. Tetapi tidak diambil lantaran harga yang terlalu rendah.

Nilainya bahkan dibawah Rp100 ribu per stel. Padahal dirinya tahun 2023 lalu mengaku dapat pengerjaan itu. Tetapi skemanya langsung dari pihak sekolah.

"Tahun lalu dapat 90 pieces. Tapi tahun ini tidak ada. Kalau saya bisa dapat jahit per hari 8 stel. Harusnya bisa dapat. Sempat ditawarin tapi harganya rendah," kata Nursam.

Klik Kaltim berupaya mengkonfirmasi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bontang Bambang Cipto Mulyono. Tapi belum mendapatkan respon.

Dalam keterangan sebelumnya, Bambang mengatakan, anggaran yang disiapkan untuk pengadaan seragam sekolah total Rp3,5 miliar. Anggaran itu terbagi 2 pos anggaran. Pertama anggaran seragam siswa kecil dengan anggaran Rp1,8 miliar untuk total 4.707 pasang.

Kemudian, anggaran Rp1,7 miliar untuk total 4.427 pasang seragam. Rencananya seragam sekolah itu langsung dibagi saat tahun ajaran baru. Proses penganggaran sudah dilakukan dan berkontrak dengan Yulia Training Center.






TINGGALKAN KOMENTAR