•   26 April 2024 -

Susah Payah Ramayana Bontang Bertahan di Tengah Pandemi

Bontang -
20 Februari 2021
Susah Payah Ramayana Bontang Bertahan  di Tengah Pandemi Kondisi pusat perbelanjaan Ramayana sepi pembeli selama pandemi

KLIKKALTIM.COM - Lantai dasar Ramayana lengang, Sabtu (20/2/2021) siang itu.  Hanya karyawan dengan kaos merah yang hilir mudik diantara pajangan celana baju dengan harga diobral.

Di gerai supermarket tampak ibu berjalan dengan menjinjing tas keranjang di lengan kanannya. Ia berdiri memilah buah apel satu demi satu.

Pusat perbelanjaan modern terbesar di Bontang itu sudah hampir setahun redup disambangi pembeli.

Kunjungan ke Plaza Taman sudah merosot drastis. Kian hari angkanya melorot tajam. Pandemi menjadi biangnya.

Manager Store Ramayana Muhammad Irfan mengaku omzet menukik tajam. Jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya hampir 80 persen pendapatan menyusut.

Imbasnya sebagian karyawan harus dirumahkan.

Jauh sebelum pagebluk Covid-19 kunjungan pembeli ke Plaza Taman bisa menyentuh 4 ribu orang dalam sehari. Apalagi saat akhir pekan jumlahnya membludak.

"Kalau sekarang seribu orang sehari saja susah sekali," ungkap Irfan kepada klikkaltim saat ditemui, Sabtu (20/2/2021).

Beberapa karyawan juga harus berhenti lebih awal. Beban gaji karyawan dengan pendapatan tak seimbang.

Sudah 20 karyawan harus 'dipensiunkan' lebih dini. Perusahaan tak kuat membiayai operasional dengan situasi seperti sekarang.

"Walaupun tak semata-mata karena pandemi. Tapi kebijakan pengurangan karyawan tetap diambil. Kita beri pilihan kepada mereka sesuai UU Ketenagakerjaan," ungkapnya.

Kini perusahaan dituntut berinovasi. Kunjungan yang menyusut mengharuskan penjualan harus jemput bola.

Ramayana membuka layanan Cash On Delivery (COD). Harga obral tak menjamin pembeli berbelanja.

"Kita ada aplikasi Ramayana member card kita tawarkan pembelian dengan sistem COD dengan harga-harga murah," ungkapnya.

Penjualan sistem COD menjadi alternatif bagi Ramayana tetap bertahan di tengah pandemi.




TINGGALKAN KOMENTAR