Solusi Atasi Banjir Bontang Menurut Akademisi

KLIKKALTIM.COM – Persoalan banjir sudah berulang kali jadi bahasan. Sejak Kota Bontang berdiri genangan air merendam rumah warga tak kunjung reda. Dibutuhkan keseriusan pemerintah mengatasi musibah rutin ini.

Dampak banjir paling besar yakni saat banjir kiriman. Luapan dari Daerah Aliran Sungai (DAS) berikut dengan Sub DAS-nya membanjiri rumah-rumah warga.

Dalam Analisis Pengendalian Banjir Kota Bontang Kalimantan Timur, (Nandiasa&Rahardjo 2020) menuturkan, penyebab banjir di Bontang beragam mulai faktor alami, manusia, lemahnya penegakan hukum, aktivitas pertambangan di hulu hingga infrastruktur kurang memadai.

Pemerintah harus fokus menanggulangi banjir secara menyeluruh, mulai dari hulu hingga ke hilir. Salah satu opsi terbaik yakni pembangunan Bendali Bontang.

“Dari hasil analisis, maka dipilih alternatif sistem pengendalian Plan 4 yaitu Potensi Bendali Bontang Terbangun sebagai rencana pengendalian banjir kota bontang,” tulis Nandiasa&Rahardjo (2020).

Pembangunan bendali bisa mengurangi dampak dari banjir. Dari penelitian menunjukkan dampak positifnya bisa mereduksi di 11 titik DAS di Bontang.

Publikasi Jurnal Universitas Mercu Buana

Dengan menggunakan Debit Banjir Rencana kala ulang 5 tahun dapat mereduksi banjir maksimum sebesar 39,54 persen di titik pertama yakni sub DAS Simpang Jalan Damai, Kelurahan Kanaan, Kecamatan Bontang Utara.

Kemudian,  titik kedua di sub DAS Perumahan HOP IV mampu dikurangi sekitar 35,48 persen.

Sedangkan titik paling kecil yang bisa dikurangi yakni Muara Terusan Siagian 15,913 persen.

“Sedangkan Jembatan (Jl.Siagian) dengan tingkat reduksi sebesar -0,892 persen yang berarti banjir tidak dapat di reduksi karena daerah tersebut merupakan daerah padat penduduk yang menjadi pusat penumpukan sampah dibawah jembatan tersebut,” rangkum Nandiasa&Rahardjo (2020)

*Disadur dari Nandiasa, J. &Rahardjo, D. (2020) Analisis Pengendalian Banjir Kota Bontang Kalimantan Timur, Vol. 9 No. 1 . Februari 2020, 1-5. DOI : http://dx.doi.org/10.22441/jrs.2020.v09.i1.01