Saat Pandemi Usaha UMKM Paling Tepat Didukung Pemerintah, Bukan Industri Padat Modal

KLIKKALTIM.COM - Ekonomi mikro menjadi salah satu pokok yang dibahas di dalam debat kandidat calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, Sabtu (7/11/2020).

Pun pertanyaan dari moderator mencantumkan Permendagri Nomor 64/2020 terkait pedoman penyusunan APBD 2021 mendatang.

Di dalamnya disebutkan bahwa penyusunan APBD Bontang harus memfokuskan pada pemulihan ekonomi khususnya umkm dan pariwisata.

Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Trunajaya, Choirul Rahman mengatakan, alasan pemerintah pusat memfokuskan pengembangan bisnis ekonomi mikro sudah tepat.

Dalam situasi seperti saat ini iklim usaha makro atau industri padat modal cenderung sulit berkembang ditengah ketidakpastian ekonomi global.

Maka cara paling tepat untuk menopang ekonomi dengan mendorong pengembangan ekonomi mikro.

"UMKM dengan produksi kreatifnya bisa tetap eksis, apalagi mendapat perhatian khusus dari pemerintah," ujar Choirul kepada klikkaltim.com saat dikonfirmasi, Minggu (8/11/2020).

Lebih lanjut, keseriusan pemerintah pusat untuk medorong eksistensi usaha mikro sudah dilakukan cukup massif.

Pemerintah pusat pun telah mengucurkan anggaran untuk stimulan pelaku usaha mikro sebesar Rp 11,84 triliun.

Kemudian sejumlah program pemulihan ekonomi berbasis UMKM banyak diluncurkan seperti, Restrukturisasai Kredit UMKM, Modal Kerja, dan Banpres Produktif Usaha Mikro serta pemberian Bantuan Langsung Tunai (BLT) usaha sebesar Rp 2,4 juta.