•   17 May 2024 -

Rusak Sejak 2019, Basri Sesalkan Disdikbud Lambat Tangani Sekolah Gusung yang Ambruk

Bontang -
03 Juni 2021
Rusak Sejak 2019, Basri Sesalkan Disdikbud Lambat Tangani Sekolah Gusung yang Ambruk Wali Kota Bontang Basri Rase menyesalkan kinerja Disdikbud karena dinilai lambat tangani Sekolah di Gusung hingga Ambruk.

KLIKKALTIM.COM - Wali Kota Bontang Basri Rase menyesalkan kondisi sekolah SD Negeri 011 di Pulau Gusung, Bontang Utara terlambat diketahui pemerintah. 

Katanya, pemerintah dinilai lalai karena persoalan itu terlambat ditangani Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang. 

Padahal hampir setiap tahunnya pemerintah rutin menganggarkan 20 persen APBD Bontang untuk urusan pendidikan. 

"Harusnya dengan anggaran 20 persen itu tidak ada sekolah yang ambruk, saya bilang itu kelalaian,” ujar Basri saat ditemui di Gedung Balai Pertemuan Umum (PBU) Kelurahan Loktuan, Jumat (4/6/21).

Kepala daerah yang baru menjabat April lalu ini mengatakan, seharusnya kejadian ini bisa ditangani sebelum kondisi sekolah seperti sekarang. 

Menurutnya, Disdikbud kurang monitoring ke lapangan terkait kondisi sekolah yang ada di Bontang. 

Selain itu, komunikasi dengan badan sekolah kemungkinan tak berjalan baik. Dari catatan ini, Basri minta agar dinas tak hanya memantau guru saja, namun kondisi bangunan sekolah juga perlu dimonitoring. 

“Seharusnya kepala dinas itu, khususnya di Kabid Dikdas ini mereka tidak hanya mendengar laporan , harusnya mereka turun secara berkala. Kan ada namanya pengawas sekolah, itu jangan hanya mengecek guru-gurunya, cek juga kondisi sekolahnya, jadi hal-hal yang begitu sebenarnya lalai dan kurang di pantau,” tegasnya.

Kendati demikian, Basri sudah mengintruksikan pemerintah segera memperbaiki gedung SDN 011. 

Pemerintah juga sudah menyiapkan anggaran Rp 1,1 miliar untuk membiayai kegiatan rehab itu. 

Diketahui bahwa, SDN 011 Bontang Utara itu, roboh pada Sabtu (22/5/2021) sore lalu. Sekolah dengan 64 murid itu, tak lagi bisa digunakan. 

Meja, kursi belajar, hingga barang-barang lainnya ikut hancur lantaran terendam air laut usai ambruk. Sekolah yang dibangun pada 2002 ini berbahan dasar kayu. 

Robohnya sekolah yang terdiri dari 3 kelas, 1 ruang guru, dan 1 ruang perpustakaan itu tak membuat pihak sekolah kaget. Pasalnya, dikatakan salah seorang guru SDN 011 Bontang Utara Ismail, kondisi memprihatinkan ini sudah terjadi sejak 2019 lalu.




TINGGALKAN KOMENTAR