•   22 July 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Rugikan Konsumen, Wawali AH Perintahkan Petugas Tarik Beras Oplosan yang Beredar di Bontang 

Bontang - M Rifki
22 Juli 2025
 
Rugikan Konsumen, Wawali AH Perintahkan Petugas Tarik Beras Oplosan yang Beredar di Bontang  Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris (Klik Kaltim). 

BONTANG - Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris menginstruksikan tim untuk menarik semua jenis merk beras oplosan. Dia meminta agar pedagang juga tidak lagi menjual beras tersebut.

"Ditarik semua itu, saya perintahkan pekan ini segera bekerja. Kasian masyarakat yang beli beras premium tapi rasanya yang kualitas rendah," ucap Agus Haris kepada awak media. 

Lebih lanjut disinggung soal kerugian pedagang. Pria yang kerap di sapa AH ini dengan kebijakan penarikan ini dinilai jalan yang terbaik. Agar semua pihak tidak merasa dirugikan.

Bagi pedagang yang sudah terlanjur membeli pasokan ke agen atau distributor, dia juga mengatakan Pemkot akan berupaya  memfasilitasi agar pedagang menerima pengembalian dana.   

"Tidak ada alasan. Distributor juga harus tanggung jawab. Pedagang kan tidak tahu menahu soal pasokan beras. Mereka hanya menjual," sambungnya. 

Sebelumnya diberitakan, Kementerian Pertanian sudah merilis 26 merk beras yang diduga dioplos. Dari 26 merk itu, masih terdapat beras yang dijual di Pasar Taman Rawa Indah Kota Bontang. Diantaranya Merk Sania dan Fortune dari Wilmar Group. 

Salah seorang pedagang Pasar Tamrin Murni mengaku 2 merk itu tetap dijual karena merupakan stok di bulan Juni 2025 lalu. Jauh sebelum adanya isu beras oplosan beredar. 

Alasan beras itu dijual karena modal pedagang telah masuk dari pemasok. Pedagang pun enggan merugi saat pasokan merk itu dilarang untuk dijual. 

Sementara stok yang dimilikinya hanya tersisa total 7 karung berukuran 10 kilogram. Dia jual beras itu di harga Rp175 ribu. 

"Jangan ditarik dong. Rugi kami pedagang karena sudah bayar untuk modal. Itu juga stok sisa sedikit. Pemasok juga tidak lagi menjual dan stok baru juga sudah tidak ada lagi," ucap Murni. (*)






TINGGALKAN KOMENTAR