•   03 April 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

PT LBB Berbenah; Direktur Baru Janji Evaluasi Manajemen Perusahaan, Tak Sejalan Copot

Bontang - M Rifki
20 Maret 2025
 
PT LBB Berbenah; Direktur Baru Janji Evaluasi Manajemen Perusahaan, Tak Sejalan Copot -

BONTANG- Direktur PT Laut Bontang Bersinar (LBB) Hariyadi akan mengevaluasi  manajemen pasca resmi menggantikan Lien Sikin. 

Kepada Klik Kaltim, Hariyadi mengaku akan menjadwalkan pergantian struktur PT LBB. Tujuannya agar perusahaan plat merah ini bisa berjalan dengan baik tanpa ada sengkarut seperti 3 tahun terakhir. 

Hariadi menegaskan, bagi karyawan yang tidak satu visi dengan tujuan perusahaan ini dibentuk bakal dicopot dan digantikan dengan orang yang lebih kapabel. 

"Kami inginkan yang kerja benar-benar profesional. Tidak serampangan. Agar tidak merugikan perusahaan," ucap Hariyadi. 

Selain itu, PT LBB saat ini juga berfokus menyiapka  anggaran untuk membayarkan Tunjangan Hari Raya (THR) para pekerja tepat waktu. 

Paling tidak THR itu akan bermanfaat bagi pekerja. Deadline akhir pembayaran di akhir Maret 2025. Termasuk gaji karyawan. 

"Kalau gaji dan THR itu kunci awal. Kami tidak ingin seperti dahulu. Pembayaran selalu sendat dan berdampak buruk bagi karyawan," pungkasnya. 

Sebelumnua diberitakan, Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Aneka Usaha dan Jasa (AUJ) resmi memberhentikan Direktur PT Laut Bontang Bersinar (LBB) Muhammad Lien Sikin. Pemberhentian itu berdasarkan surat resmi Perumda AUJ tanggal (11/3/2025) lalu.

Kabar itu disampaikan Direktur Perumda-AUJ Abdu Rahman saat menggelar konferensi pers di kantornya pada Selasa (18/3/2025). Sebagai informasi, PT LBB merupakan anak perusahaan dari Permuda-AUJ Bontang.  

Lien Sikin diberhentikan karena dianggap tak mampu mengelola perusahaan. Hal itu diperkuat dengan kondisi keuangan perusahaan yang terus menerus memburuk.  Salah satu biang kerok yang membuat anak perusahaan plat merah itu terpuruk adalah hutang yang berbunga besar. Padahal perusahaan seharusnya jeli mencari investor dan tidak justru membuat PT LBB semakin terseok-seok. 

Kedua PT LBB yang tidak memenuhi kewajibannya menyetor kontribusi tetap ke Pemkot Bontang. Ketiga soal masalah gaji karyawan yang sering tertunggak.






TINGGALKAN KOMENTAR