•   16 September 2024 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Polres Jamin Proses Laporan Neni Moerniaeni Sesuai Prosedur

Bontang - M Rifki
03 September 2024
 
Polres Jamin Proses Laporan Neni Moerniaeni Sesuai Prosedur Plt Kasi Humas Polres Bontang Iptu Dany/ M Rifki- Klik Kaltim.

BONTANG - Polres Bontang menerima langsung laporan dari Neni Moerniaeni atas dugaan pencemaran nama baik yang ditujukan ke Udin Mulyono. 

Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian Lumban Tobing melalui Kasi Humas Iptu Dany mengatakan, laporan tersebut akan ditindaklanjuti sesuai prosedural. 

Laporan yang diterima akan disampaikan ke pimpinan. Kemudian pimpinan mendisposisikan arahan kasus itu ke bagian Sat Reskrim. Karena dugaan yang dilaporkan merupakan tindak pidana umum. 

"Nanti akan berproses semuanya. Disposisi dari pimpinan terus ke Reskrim," Zucap Iptu Dany. 

Lebih lanjut setelah ada disposisi baru akan dilakukan penyelidikan. Dimana baik terlapor dan pelapor akan dimintai keterangan. Jika ditemukan tindak pidana, maka kasus ini akan ditingkatkan. 

"Jadi semua ada prosesnya yah," tuturnya. 

Diberitakan sebelumnya, Bakal calon wali kota Bontang Neni Moerniaeni melaporkan Udin Mulyono ke polisi atas dugaan kasus pencemaran nama baik, Selasa (3/9/2024). 

Neni didampingi suaminya Andi Sofyan Hasdam mendatangi Polres Bontang untuk mengadukan terlapor atas dugaan pencemaran nama baik. Laporan mereka disampaikan ke bagian Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu pada pukul 14.20 Wita. 

"Sebagai masyarakat biasa kami mau melaporkan dugaan pencemaran nama baik. Ada video Udin Mulyono yang sedang ada agenda di RT 27 Kelurahan Loktuan dia menyebut nama kami. Kejadian itu hari Minggu (1/9/2024)," kata Sofyan Hasdam ke polisi. 

Berikut kalimat Udin Mulyono didalam video berdurasi 2.47 menit yang direkam.

"Anaknya di Provinsi, anaknya di Samarinda masuk. bayangkan 5 orang jadi DPR semua. Kalau sampai maaf aja nanti bu Neni jadi wali bisa mainkan mata aja sama anaknya yang jadi ketua DPRD. 

Bayangkan 5 orang jadi DPRD. Ini yang saya tidak mau. Makanya saya tinggal. Dan mendukung pak Basri. Keserakahan ini yang saya tidak mau. 

Ini kasian masyarakat buktinya dulu waktu jadi wali kota. Gaji honoree dikurangi. Ada kong kalikong anggaran. Saat itu Andi Faiz ketua dan dia wali kota. 

Saya tidak mau warga bontang nantinya menyesal 5 tahun. Bayangkan pak 5 anggota DPR ini berapa uang habis. Ini harus dikembalikan dulu. Bukan uang sedikit ini. 

Sebetulnya kalau membuat jahat saya bisa lenjarakan Sofyan Hasdam, Neni, dan Andi Faiz. Karena saya orang dalam beliau. 

Keserakahan ini kami minta masyarakat untuk memikirkan dan mempertimbangkan baik-baik. Jangan sampai menyesal. Anak 3 jadi DpR, suami DPD, menantu jadi DPRD. 

Seharusnya bu Neni mendampingi suaminya di Jakarta. Ngapain maju di Bontang"

Dikonfirmasi terpisah Udin Mulyono mengaku tidak masalah namanya dilaporkan. Kemudian akan menghadapi laporan tersebut. Disinggung soal ucapannya. Udin mengaku itu dilakukan secara pribadi dan atas inisiatif dari dirinya. 

"Silahkan saja melapor. Saya siap menghadapi. Itu saya benar ngomong begitu tanpa ada perintah siapapun," ucap Udin Mulyono.

Baca Berita Terkait : Neni Moerniaeni Laporkan Udin Mulyono atas Dugaan Pencem






TINGGALKAN KOMENTAR