Pengakuan Wasit Kejurprov di Bontang; Tandatangani Honor Rp 2,3 Juta, Terima Hanya Rp 1,3 Juta
KLIKKALTIM.COM- Randi terkejut usai menyobek amplop honor wasit pertandingan, Kejuaraan Badminton se-Provinsi Kalimantan Timur, yang baru ia terima, 21 Desember silam.
Ia mengira, hasil keringat selama bekerja sebagai wasit di Kejurprov Kaltim, di Lapangan BSG, Bontang Barat, lalu sesuai dengan nominal di dokumen yang ditandatangani.
Di lembaran yang ia teken tertulis honor sebesar Rp 2.350.000. Tetapi, uang di dalam amplop hanya Rp 1.350.000 saja, atau minus Rp 1 juta.
"Langsung saya hubungi si pemberi itu. Alasannya, karena dibagi untuk yang lain karena dananya kurang," ungkap Randi kepada wartawan, Sabtu (5/3/2022) lalu.
Klik Juga : Kontingen Tamu Kecewa Kejurprov Bontang Tak Sesuai Standar
Kegiatan Kerjurprov Kaltim kemarin digelar, mulai 8-12 November 2021. Selama gelaran ini, Randi ditunjuk sebagai hakim garis di sejumlah pertandingan, bahkan hingga malam hari.
Randi mengaku bukan hanya dirinya mengalami ini. Rekan se-profesinya juga menerima potongan itu. "Saya tidak tahu yang dari luar, tapi saya tanyakan ke teman sesama dari Bontang, jawabannya juga sama (dipotong-red),"katanya.
Pemilik sertifikat wasit ini kecewa dengan pelaksana kegiatan. Pemotongan honor ini dinilai tidak menghargai profesi wasit yang tentunya berperan aktif dalam setiap pertandingan.
"Setelah saya mempertanyakan hak saya yang dipotong. Saya tidak pernah lagi dihubungin untuk menjadi wasit di ajang lokal lainnya," ucapnya.
Klik Juga : Tak Punya Uang Beli Kostum Bontang di Kejurprov
Sesuai Kesepakatan
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Kota Bontang, Ridwan membenarkan adanya pemotongan honor wasit.
Tapi ia beralasan keputusan itu sudah mendapat persetujuan dari seluruh panitia dan wasit yang terlibat dalam ajang Kejurprov Kaltim.
Ia mengatakan, di dalam Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) honor wasit memang lebih besar. Tetapi, belakangan ada tambahan wasit dari luar. Sehingga, penyelenggara memutuskan honor dikurangi untuk membiayai wasit tambahan.
"Sudah disepakati. Durasi pertandingan juga hanya beberapa hari, hanya saja ada kekeliruan teknis. Makanya panitia harus menambah SDM wasit," kata Ridwan, Senin (7/3/2022).
Ridwan mengaku, pelaksanaan Kejurprov kemarin memang memiliki banyak kekurangan dan tidak sesuai dari yang diharapkan.
Meski demikian, panitia tidak memotong honor untuk kepentingan oknum. Melainkan alurnya jelas dan berdasarkan keputusan bersama.
Secara teknis, memang awalnya ada 8 wasit. Namun, ditambah sebanyak 6 orang. Ia menduga, salah satu wasit tak hadir sehingga tak mengetahui keputusan pemotongan ini.
"Tidak mungkin ada oknum yang bermain. Dipastikan potongan itu sesuai kaidah nya untuk membayar wasit tambahan," pungkasnya.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini: