Pemkot Bontang Serius Atasi Banjir, Usulkan Rp880 Miliar ke Pemprov Kaltim
Wawali Agus Haris saat meninjau banjir di Bontang, Kamis (23/10/2025). (Klik Kaltim)BONTANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mengusulkan anggaran sebesar Rp880 miliar kepada Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui skema Bantuan Keuangan (Bankeu) Provinsi untuk tahun anggaran 2026.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) Bontang, Syahruddin, menjelaskan bahwa mayoritas usulan tersebut difokuskan pada penanganan banjir, yang menjadi salah satu isu prioritas daerah.
“Dari total Rp880 miliar, sekitar Rp556 miliar kami usulkan untuk penanganan banjir, terdiri atas 20 paket pekerjaan saluran drainase dan pengendalian air,” ujar Syahruddin kepada awak media, Kamis (23/10/2025).
Selain fokus pada banjir, usulan lainnya juga dialokasikan untuk bidang pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, penanggulangan bencana, pariwisata, dan ketahanan pangan.
Hingga kini, besaran pasti dana yang akan diterima Bontang dari Bankeu Provinsi Kaltim belum ditetapkan. Menurut Syahruddin, hal ini dikarenakan Pemprov Kaltim masih melakukan penyesuaian asumsi APBD 2026 setelah adanya kontraksi pada dana transfer dari pemerintah pusat.
“Kami sudah sampaikan seluruh usulan. Semoga Pemprov bisa mengakomodasi, terutama untuk penanganan banjir yang memang menjadi perhatian serius,” ujarnya.
Sebagai bagian dari strategi pengendalian banjir jangka panjang, Pemkot Bontang juga menyiapkan proyek revitalisasi Waduk Kanaan dengan skema multiyears contract mulai tahun 2026.
Proyek tersebut memiliki pagu anggaran sebesar Rp267 miliar dan akan dilaksanakan selama tiga tahun hingga 2028.
Rinciannya, untuk pembangunan fisik dicicil dalam tiga tahap, Tahun 2026 Rp48 miliar, Tahun 2027 Rp129 miliar, Tahun 2028 Rp88,8 miliar.
Selain itu, biaya pengawasan teknis sebesar Rp5 miliar juga dibayarkan bertahap — Rp960 juta pada 2026, Rp2 miliar pada 2027, dan Rp1,7 miliar pada 2028.
Sedangkan biaya pengelolaan kegiatan dialokasikan sebesar Rp1 miliar.
“Ini salah satu langkah konkret dalam mengendalikan banjir, terutama karena debit air terbesar berasal dari hulu Sungai Bontang,” pungkas Syahruddin.
Ikuti berita-berita terkini dari klikkaltim.com dengan mengetuk suka di halaman Facebook kami berikut ini:
