Pemilik Lapak Mulai Bersih-bersih di Pasar Taman Citra Mas, Pedagang Emper Dipungut Rp 2 Juta

KLIKKALTIM.COM- Sejumlah pedagang terlihat sibuk mempersiapkan lapak di Pasar baru Taman Citra Loktuan pada, Minggu (17/7/2022) pagi. 

Baharuddin misalnya, dia perlahan membuat rak bertingkat untuk menyimpan barang dagangannya. Dengan luas lapak hanya memiliki lebar 2,8 Meter dan panjang 1,5 Meter. 

Persiapan sudah dilakukan satu minggu yang lalu. Sesuai jadwal yabg diberikan Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, dan Perdagangan (Diskop-UKMP) terakhir pemindahan. 

"Blok F ini khusus pedagang penjual plastik. Saya berdampingan dengan penjual sayur, dan lapak basah lainnya," kata Baharuddin saat ditemui di Pasar Taman Citra Loktuan. 

Di lokasi yang sama salah satu pedagang sayur masih mengeluhkan akses parkir yang terlalu sempit. Apalagi, pintu masuk yang kecil dan hanya bisa diparkirkan satu mobil. 

Otomatis saat melakukan pembongkaran bahan jualan akan membutuhkan banyak waktu. Kemudian, tempat parkir yang juga dinilai sempit. 

"Lihat saja nanti pasti akan rebutan itu kalau ada barang masuk. Pintu nya juga kecil, terus tempat parkir masih minim. Saya minta ada solusi lah biar tidak ada konflik yang terjadi saat berjualan," terangnya. 

Dari pantauan Klik Kaltim, disisi sebelah kiri gedung. Tersedia meja bersusun yang difasilitasi untuk para pengemper. Setidaknya ada 57 nomor yang tertera dan baru ada 48 meja yang tersedia. 

Pengakuan pedagang, untuk masuk dan mengisi meja yang hanya berukuran 1 meter ditarik retribusi sebanyak Rp 2 Juta. 

"Ada membayar uang masuk Rp 2 Juta untuk satu meja. Jadi yah membayar saja untuk berjualan juga kan," terang pedagang.

Klik Juga : 561 Pedagang Dijadwalkan Tempati Lapak Pasar Taman Citra Tanggal Ini

Dikonfirmasi terpisah Kepala UPT Pasar Andi Penrenrengi mengatakan, sesuai jadwal Senin (18/7) besok seluruh pedagang bisa beroperasi di Pasat Taman Citra Loktuan yang baru. 

Surat Edaran sebelumnya sudah diberikan bahkan sebelum Lebaran Idul Adha 1443 Hijriah. Pemkot Bontang juga menggunakan langkah humanis dan menghimbau agar pedagang mau menempati lapak sesegera mungkin. 

"Sesuai jadwal. Kita memang tidak bisa memaksa makanya secara preventif selalu diingatkan agar bisa pindah ke tempat yang baru," kata Andi. 

Ihwal adanya retribusi sebelum menempati, Andi bilang hal itu sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk pengemper senilai Rp 2 Juta. 

Itu sudah disepakati dan pedagang juga bersepakat. Uang retribusi itu juga langsung masuk ke kas Kota Bontang. Bukan hanya pengemper, retribusi juga dilalukan kepada pedagang yang memiliki kios. 

Jumlah nya juga bervariasi sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. 

"Iya memang ada. Sesuai Perwali nya. Kita fasilitasi meja, dan nanti atap agar pedagang tidak kepanasan atau kehujanan. Cuman harus bertahap," pungkasnya.