•   02 May 2024 -

SPBN Tanjung Limau

Sepekan SPBN Tanjung Limau Tutup; Stok Ikan Kurang, Harga Melambung

Bontang - M Rifki
07 Mei 2023
Sepekan SPBN Tanjung Limau Tutup; Stok Ikan Kurang, Harga Melambung Pedagang ikan di Jalan KS Tubun, Kelurahan Tanjung Laut Indah mengaku kekurangan stok ikan sejak sepekan terakhir/M Rifki- Klik Kaltim

KLIKKALTIM.COM- Imbas penutupan Stasiun Pembelian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) Tanjung Limau  sejak beberapa terakhir berdampak stok ikan di pasaran berkurang. 

Dampak dari kelangkaan stok ini harga ikan di pasaran mulai merangkak naik. 

Salah satu pedagang ikan di Jalan KS Tubun,  Zorro mengaku untuk pasokan memang berkurang hingga 20 persen. 

Semisal, biasa setiap hari ada pasokan hingga 100 kilogram. Saat ini hanya tersisa sekitar 80 kilogram saja yang dijualnya. 

Untuk jenis ikan laut juga beragam. Baik mulai dari kakap, tongkol, ikan putih, kerapu, bandeng, bawis, dan lainnya. Disinggung soal harga memang saat ini masih standar seperti biasa. 

Berbeda dengan jenis dagangan lain. Ikan setidaknya harus bisa habis setiap hari. Karena berpengaruh pada tingkat kesegaran ikan. 

Baca JugaImbas Perseteruan Pengelola SPBN, Tak Dapat BBM Nelayan di Bontang Terpaksa Berhenti Melaut

"Kalau harga masih di taraf normal. Hanya pasokan aja, yabg sedikit berkurang," tutur Zorro saat di temui Minggu (7/5/2023). 

Dirinya berharap agar situasi bisa kembali normal. Dengan begitu pasokan ikan bisa kembali seperti biasa. "Semoga bisa kembali lah sepeti sedia kala," ucapnya. 

Baca JugaSolar Nelayan di SPBN Bontang Batal Ditumpah, Buntut Sengketa PT BKU dan PT BSP

Di lokasi terpisah, Irfan pedagang ikan di Pasar Taman Citra Mas Loktuan membenarkan, pasokan ikan berkurang sejak sepekan terakhir. Imbas dari stok yang kurang, harga jual ikan naik sekitar 10 persen. 

Dari pantauan Klik Kaltim, aktivitas di SPBN masih belum kembali melayani nelayan. Pagar masih tertutup hingga perselisihan antara PT Bontang Surya Pratama (BSP) dan PT Bontang Karya Utamindo (BKU). 

Bahkan, Direktur Perusahaan Umum Daerah Aneka Usaha dan Jasa (Perumda-AUJ) Abdu Rahman hingga kini masih belum bisa dihubungi.




TINGGALKAN KOMENTAR