•   11 March 2025 -

PT. Borneo Grafika Pariwara

Jl. Kapt Pierre Tendean, RT 02 No 9, Kelurahan Bontang Baru
Kecamatan Bontang, Kota Bontang, Kaltim - 75311

Pelaku UKM Bontang Protes Tak Bisa Berjualan di Arena MTQ

Bontang - M Rifki
29 Mei 2021
 
Pelaku UKM Bontang Protes Tak Bisa Berjualan di Arena MTQ Ketua Asosiasi Industri Kerajinan dan Pemerhati UMKM (ASIK) Bontang, Hadaruddin.

KLIKKALTIM.COM-- Kebijakan panitia Musabaqoh Tilawatil Qur'an (MTQ) yang melarang aktivitas berjualan produk UKM di arena lomba diprotes pedagang. 

Pelaku usaha yang tergabung dalam Asosiasi Industri Kerajinan dan Pemerhati UMKM (Asik) Kota Bontang menyesalkan kebijakan tersebut. 

Ketua Asik Bontang Hadaruddin mengatakan, seharusnya momentum ini menjadi kesempatan untuk promosi produk lokal Bontang. 

Alih-alih mendapat dukungan memasarkan produk, mereka tak diperkenankan berjualan di arena lomba MTQ. 

Panitia membatasi pelaku UKM untuk berjualan. Mereka hanya diperbolehkan memajang (display) produk selama hajatan digelar. 

"Alasannya karena proses, seharusnya kan bisa proses jalan tapi ekonomi juga berjalan. Toh pusat, intruksikan begitu kok," ujar Hadaruddin kepada wartawan, Sabtu (29/5/2021) malam. 

Klik Juga : Pemkot Pastikan Tiap Kontingen MTQ Diajak Berbelanja ke Sentra UMKM Bontang

Menurutnya, selama hajatan MTQ Bontang akan dikunjungi 1.000an orang dari 10 kabupaten/kota se-Kaltim. 

Para kontingen tentunya menjadi pasar bagi pelaku usaha lokal. "Kalau begini hanya pengusaha hotel saja yang diuntungkan," katanya lagi. 

Dia mengusulkan, supaya pemerintah memberi kesempatan bagi pelaku usaha mikro berjualan selama agenda ini. 

Jika khawatir terkait prokes, ia mengusulkan agar setiap kontingen diajak berbelanja ke sentra-sentra UKM yang ada di Bontang. 

"Kalau memang tak dibolehkan, mereka sebelum pulang harus diajak berkeliling dulu belanja untuk oleh-oleh," pungkasnya. 

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Perdagangan, Asdar Ibrahim mengatakan, sudah berupaya agar pelaku UKM bisa berjualan. 

Hanya saja ketentuan protokol kesehatan membatasi. "Kita sudah usahakan, tapi karena aturannya pembatasan demi prokes, yah tidak bisa," ungkapnya. 

Lebih lanjut, mereka diperkenankan memamerkan dagangannya di titik arena. Kemudian, pedagang menyiapkan brosur atau leaflet di gerainya. 

Sementara itu, Kepala Bidang Koperasi, Diskop-UKMP, Yusran dalam keteranganya mengatakan, selama pelaksanaan lomba tak ada penonton. 

Teknis pelaksanaan acara juga membatasi aktivitas peserta selama berada di arena. Sehingga, mereka kecil kemungkinan bisa berbelanja. 

"Peserta datang 30 menit sebelum acara. Lalu ditempatkan di ruangan khusus. Tidak boleh keliaran. Setelah lomba 15 menit harus kembali ke hotel. Jadi untuk apa kita (pedagang) ada di sana," tegasnya. 






TINGGALKAN KOMENTAR